Suara.com - Tim Samsung Innovation Campus (SIC) Geger 3 dari SMKN 1 Geger Madiun berhasil menjadi pemenang setelah berhasil mengembangkan solusi Myway yangg membantu kelompok tuna netra. Myway adalah alat untuk mengetahui lokasi dan sistem keamanan bagi tuna netra.
Dalam keterangannya seperti dikutip dari YouTube Skilvul, Hardware Manager dari Tim SMKN 1 Geger Madiun, Rizka Mudiyah Rachmah mengatakan, bahwa target usre Myway adalah penyandang tuna netra dari berbagai usia.
"Fitur utama dari Myway adalah GPS yang mampu mengetahui lokasi pengguna, ultrasonik untuk mendeteksi halangan yang ada di depannya, dan audio untuk mengirimkan peringatan dari ultrasonic," kata Rizka.
Sementara itu, Director of Software R&D, Samsung Research Indonesia, Risman Adnan, mengatakan melalui SIC, pihaknya berkomitmen untuk membantu pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan siswa-siswi SMK maupun MA dan MAK melalui program link and match.
Baca Juga: Posisi Samsung Sebagai Produsen Chip Terbesar di Dunia Terancam!
"Materi-materi pelatihan di Samsung Innovation Campus sejak semula sejalan dengan konsep 8+i link and match yang memang ditujukan untuk memperkuat soft skill dan hard skill, peningkatan kompetensi siswa dan guru, praktik kerja lapangan, penyerapan lulusan oleh industri, serta pemberian beasiswa,” ujar Risman.
Beasiswa pelatihan kesiapan kerja (Job Readiness training) akan diberikan Samsung kepada 40 siswa berprestasi, yang terdiri dari 20 siswa yang tergabung di 5 tim finalis dan 20 siswa terbaik lainnya yang dipilih dari babak ketiga yaitu IoT Product Development Bootcamp. Para peserta ini juga akan ditempatkan bekerja di perusahaan-perusahaan yang menjadi partner dari Skilvul, setelah mereka lulus.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menilai Samsung Innovation Campus sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat dan mengembangkan potensi diri mereka.
“Saya mengapresiasi program strategis ini dan berharap apa yang sudah dilakukan oleh Samsung bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk ikut serta merevitalisasi pendidikan vokasi. Menurut saya, kolaborasi yang erat antara dunia pendidikan vokasi dan industri akan meningkatkan angka partisipasi kerja lulusan sekolah vokasi dan secara konsisten menurunkan tingkat pengangguran terbuka,” ujar Menteri Muhadjir.
SIC berfokus untuk meningkatkan kompetensi guru dan para siswa untuk menjadi talenta digital yang mumpuni melalui pembelajaran coding, programming, dan IoT. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dan siswa, agar siap untuk berkompetisi di dunia kerja atau mampu menjadi seorang entrepreneur sejati. Sejak digagas pertama kali, program SIC terus berkembang dan dinikmati lebih banyak siswa, guru, dan sekolah.
Baca Juga: Bocoran Samsung Galaxy S23 Akan Meluncur di 2023, Dipredksi Pakai Baterai 3.900mA