Pengamat Fashion Pesimis Indonesia Jadi Kilat Fashion Muslim Dunia, Apa Alasannya?

Rabu, 12 Oktober 2022 | 21:25 WIB
Pengamat Fashion Pesimis Indonesia Jadi Kilat Fashion Muslim Dunia, Apa Alasannya?
Modest Fashion alias fashion muslim Indonesia. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Fashion sekaligus National President Indonesia Fashion Chamber, Ali Charisma pesimis Indonesia bisa menjadi kiblat fashion muslim dunia 2024, seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.

Menurut Ali, sisa waktu hanya berselang 2 tahun target ini masih terlihat 'abu-abu', apalagi konsumsi brand fashion lokal di masyarakat Indonesia dan global belum tercatat dengan baik.

Pengamat fashion Ali Charisma. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Pengamat fashion Ali Charisma. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

"Kalau ngomongin euforia (fashion) sangat bagus. Saya masih abu-abu (Indonesia kiblat fashion muslim), belum bisa benar-benar terlihat," ujar Ali dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

Menurut Ali, patokan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim apabila brand muslim lokal benar-benar menguasai target pasar yang diharapkan.

Baca Juga: Citra Kirana Ingin Desain Fashion Muslim Bisa Menginspirasi Generasi Muda

Target pasar itu meliputi pembeli dalam negeri dan luar negeri, khususnya negara Asia dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Ditambah brand fashion muslim lokal juga harus bisa menggaet orang yang tadinya membeli merek brand fashion ternama dunia.

"Orang yang biasa beli taste global ini, produk serupa tapi produknya lokal, biasanya beli brand luar sebelumnya, bisa beralih dan meyakinkan orang luar bahwa kita bisa bersaing," tutur Ali.

Lebih jauh Ali juga mengingatkan, menjadi kiblat fashion muslim dunia tidak dilihat dari seberapa banyak ekspor produk dikirim ke luar negeri, tapi bagaimana caranya konsisten terlibat dalam event fashion lokal dunia setiap tahun atau secara rutin.

"Kita tidak bisa jadi modest fashion muslim, kalau tidak melakukan reformasi besar-besaran," tutup Ali.

Baca Juga: Aqillah by Ria, Brand Fashion Muslim Lokal Asal Bukittinggi Hadirkan Koleksi untuk Perempuan Tangguh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI