Suara.com - Tak dipungkiri, pernikahan adalah hubungan jangka panjang yang membutuhkan kerja keras. Setiap pasangan menikah akan mengalami pasang surut, tapi badai pada akhirnya akan reda jika dihadapi bersama.
Terapis Jocylynn Stephenson membahas sejumlah masalah pernikahan yang paling umum terjadi. Dirangkum dari Brides, berikut beberapa di antaranya.
1. Anda tidak tertarik pada kepentingan satu sama lain
Awalnya mungkin baik. Anda ingin pasangan mengejar impiannya, bahkan meski Anda tidak begitu memahaminya. Pada saat bersamaan, Anda tidak ingin terlalu membebani pasangan Anda dengan hal-hal yang tidak Anda sukai.
Baca Juga: 5 Sikap Kekanakan yang Bisa Membuat Hubunganmu dan Pasangan Hancur
Sayangnya, sikap seperti itu dapat menyebabkan hilangnya keintiman yang sangat penting untuk hubungan sehat.
"Kalau begitu, kita hanya menjalani kehidupan paralel, alih-alih menenun kehidupan bersama," kata Stephenson.
2. Kebiasaan belanja yang berbeda
Uang adalah salah satu penyebab ketegangan yang paling sering terjadi dalam berumah tangga, terutama soal cara membelanjakannya. Misalnya, satu orang sangat disiplin soal keuangan, sedang lainnya terbiasa boros bukan main.
3. Sulit membangun keintiman yang selaras
Baca Juga: Ogah Cuma Punya Satu Pasangan, Artis Ini Ngaku Punya Banyak Partner Seks
Soal aktivitas ranjang, masalah pernikahan yang paling umum ditemui Stephenson adalah adanya perbedaan keinginan saat melakukan hubungan intim tapi enggan membahasnya secara terbuka. Artinya, komunikasi terbuka adalah langkah penting untuk mengatasinya.
4. Kecemburuan
Kecemburuan dan rasa tidak aman bisa berasal dari kekhawatiran tentang perselingkuhan. Stephenson mengatakan, banyak orang cemburu dengan kedekatan yang dirasakan pasangan mereka dengan orang lain.
5. Rasanya seperti Anda tumbuh ke arah yang berbeda
Tak dapat dihindari, orang-orang akan berkembang dengan cara berbeda selama hubungan jangka panjang. Perubahan yang terjadi, kadang membuat Anda merasa seolah tidak berjalan ke arah yang seharusnya.
Sebelumnya Anda mungkin fokus mengembangkan karir, tapi perlahan mengurangi ambisi profesional demi keluarga. Berbagai konflik sangat mungkin terjadi pada masa transisi.
"Umumnya, pasangan ingin bahagia dan stabil secara emosional, dan pada akhirnya mereka ingin berhenti bekerja," kata Stephenson.
6. Merasa bosan
Jika dibiarkan, perasaan bosan bisa menjadi pembunuh diam-diam dalam hubungan pernikahan. Kejenuhan bisa memicu masalah yang lebih buruk jika Anda dan pasangan tidak serius mencari solusinya.