Viral Video CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora, Kenapa Orang di Lokasi Malah Diam?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 11:31 WIB
Viral Video CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora, Kenapa Orang di Lokasi Malah Diam?
Perjalanan Cinta Lesti Kejora dan Rizky Billar (Instagram/@rizkybillar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini viral video diduga Rizky Billar melakukan kekerasan dalam rumah tangga dengan melempar bola biliar ke arah Lesti Kejora.

Dalam video tersebut, Rizky Billar memakai baju warna biru, terlihat mengambil bola dari meja biliar, lalu melemparnya ke arah Lesti yang berada di pinggir kolam renang.

Namun lemparan Billar tersebut meleset, karena ia terpeleset. Sehingga bola yang tadinya dilempar ke arah Lesti, masuk ke kolam. Dalam video tersebut juga terlihat disaksikan oleh para karyawan dan manajemen Leslar.

Namun, respon diam para karyawan dan manajemen Leslar itu justru menjadi sorotan. Banyak warganet yang mempertanyakan mengapa orang-orang di dalam video tersebut justru terkesan mendiamkan.

Baca Juga: Video CCTV Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora Bocor ke Publik, Netizen Soroti Sikap Ayah Billar di TKP

Viral rekaman CCTV Rizky Billar lempar bola biliar ke arah Lesti Kejora (Instagram/@lambegosiip)
Viral rekaman CCTV Rizky Billar lempar bola biliar ke arah Lesti Kejora (Instagram/@lambegosiip)

Perilaku itu kerap dikenal dengan istilah bystandar effect. Dilansir dari Verry Well Mind, istilah bystandar effect mengacu pada fenomena di mana semakin besar jumlah orang yang hadir, semakin kecil kemungkinan orang untuk membantu seseorang dalam kesulitan.

Ketika situasi darurat terjadi, saksi lebih mungkin untuk mengambil tindakan jika ada sedikit atau tidak ada saksi lain. Menjadi bagian dari kerumunan besar membuatnya jadi tidak ada satu orang pun yang harus bertanggung jawab atas suatu tindakan (atau kelambanan).

Dalam serangkaian studi klasik, peneliti Bibb Latané dan John Darley menemukan bahwa jumlah waktu yang dibutuhkan peserta untuk mengambil tindakan dan mencari bantuan bervariasi tergantung pada berapa banyak pengamat lain di dalam ruangan.

Dalam satu percobaan, subjek ditempatkan di salah satu dari tiga kondisi perlakuan: sendirian di sebuah ruangan, dengan dua peserta lain, atau dengan dua konfederasi yang berpura-pura menjadi peserta normal.

Saat para peserta duduk mengisi kuesioner, asap mulai memenuhi ruangan. Ketika peserta sendirian, 75 persen melaporkan asap tersebut kepada para peneliti. Sebaliknya, hanya 38 persen peserta di sebuah ruangan dengan dua orang lainnya melaporkan asap. Pada kelompok terakhir, dua konfederasi dalam percobaan mencatat asap dan kemudian mengabaikannya, yang mengakibatkan hanya 10% dari peserta yang melaporkan asap.

Baca Juga: Ayah Lesti Kejora Diduga Saksikan Rizky Billar Saat Lempar Bola ke Anaknya Namun Diam Saja

Eksperimen tambahan oleh Latané dan Rodin (1969) menemukan bahwa 70 persen orang akan membantu seorang wanita dalam kesusahan ketika mereka adalah satu-satunya saksi. Tetapi hanya sekitar 40 persen yang menawarkan bantuan ketika orang lain juga hadir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI