Suara.com - Sosok Rizky Billar menjadi sorotan setelah adanya laporan dugaan KDRT yang dilakukannya kepada Lesti Kejora. Setelah ada laporan tersebut, gaya hidup Rizky Billar juga menjadi perhatian, apalagi ayah dari Baby Leslar ini sering menggunakan barang-barang branded.
Sementara itu, teman terdekat Lesti Kejora dan Rizky Billar, Irfan Hakim mengungkapkan kalau pesinetron Jodoh Wasiat Bapak itu memang boros. Dalam sebuah potongan video, Irfan Hakim mengatakan, kalau Lesti Kejora pernah curhat mengenai suaminya yang boros.
"Billar itu boros banget kalau kata Lesti. Apa-apa beli," kata Irfan Hakim di unggahan akun viral62com, Selasa (11/10/2022).
Irfan Hakim sendiri yang sering bekerja bersama Rizky Billar mengaku, kalau ia melihat barang-barang Rizky Billar tidak murah. Bahkan, Ia dan pedangdut Nassar pernah membahas kalau aktor 27 tahun itu sangat gemar memakai barang branded.
Baca Juga: Irfan Hakim Bongkar Borosnya Rizky Billar dan Curhat Lesti Kejora: Cowok Branded, Apa-apa Beli!
"Tapi dia itu memang branded banget, gue sama Nassar pernah bahas, lu cowok branded banget ya. Sepatu apa, celana apa, baju apa, tasnya apa," kata Irfan Hakim.
Meski disebut gaya hidupnya yang boros, Rizky Billar mengaku kalau barang-barang miliknya itu hanya pemberian dari penggemarnya. Melihat jawaban tersebut, warganet merasa kalau suami Lesti Kejora itu bohong.
Beberapa warganet berkomentar jika ia menggunakan hasil kerja dirinya dan Lesti Kejora. Apalagi Irfan Hakim menyebutkan kalau Lesti Kejora sendiri yang menyebutkan Rizky Billar sosok yang boros.
Padahal, sifat boros sendiri merupakan hal yang tidak memberikan dampak baik. Memiliki sifat boros, akan memberikan berbagai dampak negatif bagi kehidupan. Melansir laman BFIFinance, berikut beberapa dampak negatif dari sifat boros.
Sulit untuk menabung
Baca Juga: Viral CCTV Rizky Billar Lempar Lesti Kejora dengan Bola Billar, Kuasa Hukum: Itu Hanya Menggertak
Orang yang boros akan sangat sulit untuk menabung. Pendapatan yang dimiliki seharusnya bisa dialokasikan sekitar 10 persen untuk ditabung. Namun, dengan gaya hidup yang boros, ia akan selalu merasa kekurangan uang untuk menabung.
Bahkan, ketika memiliki uang yang banyak, itu akan ia habiskan untuk berbagai hal. Padahal, dengan adanya tabungan akan sangat bermanfaat untuk kehidupan di masa depan.
Banyak utang dan tagihan
Seseorang yang boros sering kali lupa diri dan membeli berbagai hal yang diinginkannya. Padahal hal tersebut membuatnya banyak utang dan tagihan yang harus dibayar. Apalagi untuk orang-orang yang memakai kartu kredit sering lupa diri padahal tanggungannya sudah cukup banyak. Banyak utang dan tagihan sendiri juga akan berisiko membuat keuangan di masa tua tidak stabil.
Tidak adanya dana darurat
Uang simpanan akan sangat berguna jika ada suatu kejadian darurat. Namun, ketika orang tersebut memiliki gaya hidup yang boros, kemungkinan ia tidak memiliki dana darurat ketika ada hal yang tiba-tiba terjadi. Padahal dana darurat sangat berguna untuk hal-hal tidak terduga seperti PHK, pengobatan, kerusakan rumah, dan lain-lain.
Ancaman finansial di usia tua
Simpanan uang yang telah dikumpulkan saat muda, akan sangat berguna untuk memiliki kondisi finansial stabil di usia tua. Namun, ketika orang tersebut boros, ia tidak akan memiliki simpanan. Hal tersebut akan mengancam kondisi finansialnya di masa tua. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di usia tua sendiri seperti dana pensiun, dana darurat, asuransi, dan lain-lain.
Stres
Banyaknya tagihan dan utang yang menumpuk, serta tidak adanya dana darurat akan membuat seseorang menjadi stres. Ini semua terjadi karena dampak buruk dari sifat boros. Hal tersebut membuat seseorang akan merasa kesulitan untuk bisa bertahan hidup, bahkan sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Stres ini juga akan berdampak bagi kondisi kesehatan orang tersebut.
Selalu merasa kekurangan
Ketika memiliki hidup yang boros, seseorang akan selalu merasa kekurangan. Padahal, mungkin saja orang tersebut memiliki gaji yang cukup besar. Namun, sebab gaya hidupnya yang boros itu membuat orang tersebut selalu merasa kekurangan.