Suara.com - Keberadaan kafe kini tengah menjamur, terutama di kalangan muda-mudi. Tidak heran bila para pemilik kafe mendesain usahanya dengan konsep kekinian yang disukai oleh milenial.
Namun, konsep ini rupanya dianggap kurang cocok bagi beberapa kalangan di Korea Selatan. Para lansia yang masih sering berkunjung ke kafe mengaku kebingungan dan kesulitan ketika harus memesan di kafe ini.
Bukan karena interiornya, tetapi karena teknologi yang digunakan dan menu yang disajikan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris. Sehingga para lansia yang kurang memahami perkembangan teknologi dan bahasa asing kesulitan untuk memesan.
"Saya tidak bisa membacanya dan ada banyak kata yang tidak ku ketahui. Aku bahkan tidak bisa memesan sebuah minuman sederhana tanpa anak-anakku berada di sisi," ungkap seorang pengujung bernama Hwang yang sudah berusia 70 tahun seperti dikutip dari AllKpop.
Baca Juga: Nama Menu Makanan Tidak Nyambung Bikin Pembeli Mikir Keras
Hwang juga menceritakan salah satu pengalamannya ketika ketika memesan di salah satu kafe. Di sana terdapat tulisan 'Sold Out' dan kata ini membuatnya bingung apakah harus memesan tombol tertentu. Akhirnya ia tidak punya pilihan tapi berdiri di belakang anak-anaknya dengan ragu saat memesan lewat mesin di sebuah kafe.
Kesulitan ini juga dialami oleh beberapa lansia lain salah satunya adalah Mr. Kim yang sudah berusia 72 tahun. Dirinya mengaku pernah mendapatkan pendidikan soal huruf latin tetapi karena lama tidak dilatih ia sudah lupa.
"Aku lupa segalanya sehingga tidak tahu cara membaca dalam bahasa Inggris. Aku jadi merasa tidak nyaman memasuki toko dengan bahasa asing di papan nama," tuturnya.
Menurut survei kesadaran bahasa yang dilakukan Institut Nasional Bahasa Korea, penggunaan nama asing dipilih oleh para pengusaha untuk tujuan estetika. Sehingga untuk mengatasinya pemerintah Korea telah menetapkan undang-undang mengenai iklan luar ruang yang mengatur penggunaan bahasa dalam papan nama.
Menurut aturan tersebut, papan nama harus ditampilkan dalam bahasa Korea kecuali ada alasan khusu untuk menampilkan karakter asing.
Baca Juga: Menu Lontong Estetik dalam Gelas Bikin Netizen Gagal Paham