Suara.com - Wanita bernama Emma Lou memutuskan untuk membakar gaun pernikahannya yang memiliki harga mencapai Rp11,7 juta. Hal itu ia lakukan untuk penyembuhan dari trauma setelah bercerai dengan sang suami.
Emma menceraikan suaminya pada Desember 2018 setelah pernikahan empat setengah tahun dan hubungan pacaran selama 10 tahun.
"Pernikahan kita sudah terlalu toxic untuk dilanjutkan karena sering bertengkar," ungkapnya dilansir dari Daily Mail.
"Saya didiagnosis fibromyalgia sejak berusia 23 tahun. Hal itu tentu memengaruhi hidup saya mulai dari pekerjaan impian hingga hubungan pernikahanku," jelasnya.
Baca Juga: Korban Mayoritas Usia Muda, Pendampingan juga Dilakukan untuk Orangtua Tragedi Kanjuruhan
"Saya sangat tertekan dan stress saat itu, tapi pada saat itu kami tetap menikah meski saya tidak sehat. Seiring waktu, hubungan kami malah makin memburuk," sambungnya lagi.
Bagi Emma momen dirinya meninggalkan sang suami pun seperti menaiki roller coaster. Dia benar-benar berduka atas kegagalan pernikahannya, luka dari sang suami hingga masa lalunya.
Sampai akhirnya ia mengikuti perjalanan spiritual dan memiliki konseling untuk membantu menyembuhkan masa lalunya itu.
Selama perjalanan healingnya, ia berpikir untuk menghancurkan gaun pernikahannya itu. Namun sebelum menghancurkannya, ia memiliki ide untuk mengotorinya dengan pewarna bubuk.
Ia melakukannya di sebuah taman Nottingham. Di sela-sela ia mengotori gaunnya, tiba-tiba saja ada seorang fotografer mendekat memintanya berfoto dengan gaunnya itu.
Baca Juga: Merasa Seperti Badut, Wendy Walters Mantap Bercerai dari Reza Arap
"Itu benar-benar perasaan yang luar biasa. Saya merasa seperti selebriti. Beberapa orang juga mengira saya akan menikah sampai akhirnya saya ceritakan apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Setelah berfoto ria dan membuang gaun itu, Emma merasa mendapat banyak energi positif atas apa yang ia lakukan. Ia juga pulang ke rumah dengan keadaan yang lumayan sumringah.
"Setelah melakukan itu saya masih merasa memiliki dress itu dan aku berpikir harus membakarnya," pikirnya.
Akhirnya ia menghubungi seorang teman dan membakar gaun itu di sebuah tong. Emma juga membakar gaun itu mengenakan busana serba hitam. Setelah semua hangus, ia malah merasa lebih bahagia dan sumringah.