Suara.com - Bisa mendapatkan tempat duduk saat naik kereta commuter line kerap memerlukan kecepatan tubuh saat akan masuk ke gerbong kereta. Tetapi, cara berbeda justru dilakukan penumpang kereta rel listrik (KRL) tersebut jurusan Solo- Yogyakarta.
Ramai jadi perbincangan warganet di media sosial Twitter, seorang penumpang menaruh kantong plastik besar di bangku yang kosong diduga sebagai 'kursi titipan' untuk temannya yang baru akan naik pada stasiun berikutnya.
Pengalaman tersebut dibagikan oleh pengguna Twittet @icaraxxx. Ia menuliskan kalau dirinya bersama anaknya ingin duduk di bangku tersebut, tetapi dilarang oleh si penumpang.
"Emang boleh ya di kereta tekin (taken-sudah ada yang punya) tempat buat temennya? baru tauuu… tadi mau duduk ma anak saya umur 6 tahun gaboleh duduk disitu soalnya udh ada temennya nanti naik @CommuterLine jurusan solo balapan - Jogja," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Tiket Konser Rp 11 Juta Sold Out, Warganet Anggap Sudah Biasa: Samarinda Ni Bos
Ia juga mengunggah foto penumpang yang dimaksud dalam ceritanya. Nampak seorang perempuan memakai kaus putih, wajahnya ditutup dengan emoticon. Sebelah kanannya terdapat penumpang lain, sementara di sebelah kirinya kursi kosong dijadikan tempat untuk menaruh barang-barangnya.
Pada cuitan selanjutnya, akun @icaraxxx melanjutkan ceritanya.
"Dikirain temennya yg di tekin tuh banyak karena selebar itu kursinya, ternyata cuma 2 org aja temennya mana pas temennya dateng langsung bisik2 ke arah gue ishh," tulisnya.
Sontak cuitan tersebut dapat banyak respon dari warganet lain. Unggahan pertamanya bahkan mendapat komentar hampir 3 ribu kali.
"Kalo kayak gini di KRL Jabodetabek udah digampar orang sekereta kayaknya," tulis seorang warganet.
Baca Juga: Viral Perempuan Mengeluh Masakan Mertua Bikin Tak Nafsu Makan, Auto Dihujat Warganet
"Lain kali kalau ketemu manusia kayak gini langsung ditegur aja kak, kalau nggak ya dudukin aja langsung bangkunya, bisa juga lapor sama mas2 yang biasanya ada di setiap gerbong, nanti biasanya kena tegur juga," tulis akun lainnya.
Ada pula warganet yang membandingkan kondisi kereta commuter line jurusan Solo-Jogja dengan di Jabodetabek.
"Agak laen emang krl solo-jogja, kalo weekend apalagi rombongan piknik ibu-ibu berisik banget ngobrolnya, terus pernah juga sekereta sama geng mbamba vidcall ngomongnya kenceng banget kaya gaada malu, berbanding terbalik ama Jabodetabek yang sunyi senyap," tulis seorang warganet.
Cuitan @icaraxxx itu juga bahkan mendapat balasan dari akun Twitter resmi Commuter Line Indinesia. Pada kolom komentar akun KAI Commuter mengingatkan agar setiap penumpang KRL seharusnya toleransi dalam berbagi tempat duduk.
"Kami juga mengingatkan kepada para penumpang untuk mengedepankan etika dalam menaiki KRL, penumpang yang mendapat duduk bisa bertoleransi dengan penumpang lain yang juga punya hak atas kursi di KRL," tulis akun KAI Commuter.
Selain itu, terdapat aturan tempat duduk bagi penumpang prioritas. Di mana ada empat kelompok yang berhak diberikan tempat duduk sekali pun kursi penuh.
"Kami juga mengimbau agar memberikan tempat duduk bagi yang membutuhkan seperti lansia, ibu hamil, dan pengguna disabilitas," lanjut akun KAI Commuter.
Sementara untuk barang bawaan yang berukuran besar bisa diletakam di rak bagasi yang berada di atas kursi penumpang.
Etika saat naik commuter line juga sebenarnya perlu dilakukan sejak sebelum masuk ke gerbong kereta. Setiap kali kereta akan tiba di peron stasiun, akan terdengar arahan dari petugas untuk penumpang.
"Penumpang yang akan naik pastikan berada di belakang batas aman peron garis warna kuning. Utamakan selalu keselamatan diri. Periksa dan teliti kembali barang bawaan. Pastikan tidak tertinggal di area stasiun," isi imbauan ketika kereta belum masuk peron.
Selain itu, penumpang yang akan naik diminta untuk dahulukan penumpang yang akan turun. Serta memerhatikan celah antara peron dengan kereta.