Berasal dari kata Jamba yang artinya hidangan yang berada di atas dulang terdiri dari nasi lauk yang ditutupi dalamak, biasanya dengan lauk pauk, ayam goreng, gulai asam padeh, telur bulat, perkedel, terung goreng, hingga kue basah seperti bolu.
Uniknya sambal Jamba ini harus berjumlah ganjil dan akan diantarkan ke setiap surau atau mushalla dan masjid menjelang sholat Dzuhur.
3. Bungo Lado
Selain terkenal dengan Tradisi Tabuik, Padang Pariaman juga memiliki sebuah perayaan turun temurun yang dilakukan masyarakat sekitar, yaitu Bungo Lado.
Perayaan Maulid Nabi ini dilakukan dengan cara menghias sebuah pohon yang berdaunkan uang kertas dari berbagai nominal yang ditempel pada ranting-ranting pohon layaknya seperti sebuah pohon cabai.
Uang kertas yang ditempel di pohon tersebut merupakan sumbangan masyarakat penduduk asli maupun perantau dari beberapa jorong atau dusun yang berhasil dikumpulkan oleh pengurus.
Perayaan Maulid Nabi ini setiap tahunnya digelar secara bergantian di beberapa kecamatan.
Uang yang terkumpul bisa mencapai puluhan juta rupiah lalu disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah.
Oleh karena itu, tidak perlu heran melihat betapa megahnya rumah ibadah di daerah Padang Pariaman. Karena masjid dan mushala di sana dibangun dari hasil sumbangan masyarakat yang tinggal di Padang Pariaman.
Baca Juga: Tolangga 10 Meter Meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo
4. Bakayaik