Suara.com - Hari ini, Sabtu 8 Oktober 2022, perayaan Maulid Nabi digelar. Sejumlah peringatan dilakukan di beberapa daerah sebagai bentuk cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Tak hanya di luar negeri, sejumlah tradisi unik guna memperingati Maulid Nabi 2022 dihelat sejumlah wilayah Tanah Air.
Jika Yogyakarta punya sekaten, Sumatera Barat khususnya masyarakat Minangkabau memiliki
tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi 2022.
Dihimpun dari laman Hops.id---Jaringan Suara.com, ada beberapa tradisi unik Maulid Nabi yang dilaksanakan setiap tahun. Berikut kami hadirkan daftarnya untuk Anda.
Baca Juga: Tolangga 10 Meter Meriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo
1. Malamang
perayaan Maulid Nabi juga dilakukan dengan kegiatan malamang oleh penduduk Desa Naras Hilir yang berada dekat dengan Masjid Ketaping.
Malamang sendiri bermakna memasak lamang sambil bersholawat bersama-sama dari pagi sampai malam hari.
Lamang yang sudah masak akan dibagikan di masjid dan sebagian di bawa ke rumah.
2. Makan Bajamba
Baca Juga: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW, Jalur Puncak Macet Panjang
Perayaan ini hampir dilakukan oleh seluruh masyarakat Minangkabau yang berada di Sumatera Barat.
Berasal dari kata Jamba yang artinya hidangan yang berada di atas dulang terdiri dari nasi lauk yang ditutupi dalamak, biasanya dengan lauk pauk, ayam goreng, gulai asam padeh, telur bulat, perkedel, terung goreng, hingga kue basah seperti bolu.
Uniknya sambal Jamba ini harus berjumlah ganjil dan akan diantarkan ke setiap surau atau mushalla dan masjid menjelang sholat Dzuhur.
3. Bungo Lado
Selain terkenal dengan Tradisi Tabuik, Padang Pariaman juga memiliki sebuah perayaan turun temurun yang dilakukan masyarakat sekitar, yaitu Bungo Lado.
Perayaan Maulid Nabi ini dilakukan dengan cara menghias sebuah pohon yang berdaunkan uang kertas dari berbagai nominal yang ditempel pada ranting-ranting pohon layaknya seperti sebuah pohon cabai.
Uang kertas yang ditempel di pohon tersebut merupakan sumbangan masyarakat penduduk asli maupun perantau dari beberapa jorong atau dusun yang berhasil dikumpulkan oleh pengurus.
Perayaan Maulid Nabi ini setiap tahunnya digelar secara bergantian di beberapa kecamatan.
Uang yang terkumpul bisa mencapai puluhan juta rupiah lalu disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah.
Oleh karena itu, tidak perlu heran melihat betapa megahnya rumah ibadah di daerah Padang Pariaman. Karena masjid dan mushala di sana dibangun dari hasil sumbangan masyarakat yang tinggal di Padang Pariaman.
4. Bakayaik
Di Tanah Datar, perayaan Maulid Nabi pun tak kalah meriahnya dari Padang Pariaman. Berpusat di Jorong Pariangan, Nagari Pariangan juga ikut melakukan perayaan Maulid Nabi yang memiliki unsur agama dan budaya.
Perayaan Maulid Nabi dimulai dengan penyembelihan sapi dan kambing pada pagi hari. Jumlah sapi dan kambing bisa dua ekor sapi dan delapan ekor kambing atau lebih.
Beberapa orang alim atau orang siak membacakan sholawat dengan gendang khas putus sambung seperti sedang membacakan sejarah kelahiran Nabi Muhammad Saw., sekitar pukul 09.00 pagi.
Kemudian acara disambung dengan kaum ibu yang mengantarkan makanan ringan dengan talam yang ditutup tudung atau dalamak.
Selanjutnya, acara berlanjut pada prosesi basirabuik, yaitu memperebutkan talam yang berjejer di dalam masjid yang dilakukan oleh ratusan anak-anak remaja.
Setelah sholat Dzuhur, acara disambung dengan pembacaan doa dan bakayaik sampai selesai barulah membagikan nasi bungkus yang berisi gulai.