Suara.com - Agnez Mo membagikan kabar jika dirinya telah dibuatkan patung lilin di Madame Tussauds Singapore, Singapura. Melalui akun instagram pribadinya, Agnez Mo mengunggah foto dirinya berpose dengan patung lilinnya.
Melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com (6/10/2022), Agnez Mo mengaku senang dan merasa terhormat mendapat kesempatan dibuatkan patung lilin di museum Madame Tussauds. Ia berharap dengan dibuatnya patung tersebut, dapat menjadi cara untuk orang-orang mempelajari karier perjalanannya.
"Saya mendapat kehormatan besar ketika memperoleh undangan pembuatan patung lilin untuk sosok saya sendiri, sebab Madame Tussauds adalah lokasi yang sangat ikonis," kata Agnez dari siaran tertulisnya.
"Karya seni dan prinsip hidup saya tidak terkait dengan ketenaran, namun menciptakan sebuah legasi," ujar Agnez Mo.
Baca Juga: Sosoknya Diabadikan dalam Figur Patung Lilin Madame Tussauds, Agnez Mo: Aku Merasa Terhormat
Dengan dibuatnya patung lilin Agnez Mo, ini menambah tokoh adal Indonesia yang pernah dibuatkan dibuat di museum Madame Tussauds. Selain Agnez Mo, beberapa tokoh asal Indonesia lain yang dibuatkan patung lilil Madame Tussauds, di antaranya Joko Widodo, Ir. Soekarno, Anggun C Sasmi, dan Rudi Hartono.
Madame Tussauds sendirian memang dikenal sebagai perusahaan yang membuat berbagai patung lilin tokoh-tokoh ternama, baik selebriti, presiden, atlet, dan lain-lain. Namun, rupanya di balik nama Madame Tussauds yang sudah dikenal ini, terdapat berbagai kisah menarik di dalamnya.
Melansir laman Themontcalmclub, berikut beberapa fakta dan kisah menarik mengenai Madame Tussauds.
1. Marie Tussauds pernah dipenjara
Madame Tussauds sendiri dibuat oleh seorang pematung bernama Marie Tussauds. Rupanya, sebelum memiliki nama yang besar Marie Tussauds pernah dipenjara. Awalnya karena bakat tersebut ia menjadi guru seni Madame Elizabeth (saudara Raja Louis XVI Prancis). Saat bekerja di Istana Versailles lalu bertemu Marie Antoinette. Namun, hal itu yang menyebabkan dia dipenjara selama Revolusi Prancis.
Baca Juga: Plek Ketiplek! Agnez Mo Ketemu 'Kembaran' di Madame Tussauds Singapura
2. Dibebaskan karena bakat miliknya
Uniknya, Marie Tussauds bebas karena bakat yang dimilikinya. Saat dipenjara, ia meniru kepala kepala aristokrat yang dieksekusi sebagai simbol kebebasan dengan guillotine selama Revolusi Prancis. Setelah itu, kepala tersebut dipajang di Place de la Concorde untuk dilihat semua orang. Bahkan ia juga membuat patung-patung pematung Raja Louis XVI, istrinya Marie Antoinette dan Marie Elizabeth.
3. Belajar membuat patung lilin sejak muda
Marie Tussauds belajar membuat patung sejak dini. Dikatakan, pada usia 6 tahun Marie Tussauds mulai memiliki ketertarikan pada patung lilin ketika ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga seorang pematung bsrnam Philippe Curtius. Setelah Philippe melihat bakat yang ada pada Marie Tussauds, ia mengajak Marie magang di sebuah permodelan. Bahkan di usia 15 tahun, ia berhasil menyelesaikan patung lilin Voltaire pertama.
4. Museum Madame Tussauds pertama
Sebelum memiliki banyak museum seperti saat ini. Marie menggunalan lantai atas Baker Street Bazaar di London. Lokasi tersebut yang juga menjadi tempat tinggal menetap setelah sebelumnya berpindah-pindah. Hingga kini Madame Tussauds sendiri telah terdapat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia, dan lain-lain.
5. Promosi yang menakutkan
Sebelum tokoh-tokoh artis ternama seperti saat ini, dahulu Madame Tussauds berisikan patung-patung pembunuh, penjahat perang, dan lain-lain. Patung tersebut juga diletakkan di sebuah ruangan yang seram. Hal ini juga yang membuat pengunjung tertarik untuk hadir.
6. Pernah dibom dan dibakar
Madame Tussauds nuga pernah mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan. Pada 1925, terjadi kebakaran hebat, tetapi koleksinya selamat. Lalu pada 1941, beberapa koleksinya hancur karena pengeboman.
7. Patung Hitler dipenggal
Madame Tussauds juga pernah memiliki koleksi sosok Hitler di dalamnya. Namun, orang-orang tidak menyukai hal tersebut sehingga memenggal kepala patung Hitler. Menurut masyarakat Hitler tidak cocok untuk mendapat penghormatan tersebut.