Waduh! Kasus KDRT Lesti Kejora, Psikiater Sebut Bisa Picu Trauma Korban KDRT Lainnya

Kamis, 06 Oktober 2022 | 14:13 WIB
Waduh! Kasus KDRT Lesti Kejora, Psikiater Sebut Bisa Picu Trauma Korban KDRT Lainnya
Lesti Kejora (Youtube.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikiater menyebut kasus KDRT alias kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Lesti Kejora oleh suaminya Rizky Billar bisa memicu trauma korban KDRT lainnya.

Dikatakan Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Agung Frijanto, SpKJ, berita KDRT bisa memicu kecemasan orang lain yang pernah alami kondisi serupa.

"Iya, jadi berita di media itu bisa mentrigger, untuk kasus apapun, bahkan kasus kekerasan, bunuh diri berulang, bisa menginspirasi, buat dulu yang pernah jadi pernah korban KDRT jadi flashback lagi, traumanya muncul lagi," ujar dr. Agung dalam acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 di Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).

Ilustrasi trauma korban KDRT, kasus KDRT Lesti Kejora picu trauma. (Shutterstock)
Ilustrasi trauma korban KDRT, kasus KDRT Lesti Kejora picu trauma. (Shutterstock)

Sehingga ia menyarankan ada baiknya, kasus KDRT harus dibarengi dengan edukasi para tenaga ahli atau expert di bidangnya. Tujuannya agar saat kasus KDRT ramai dibicarakan tidak menyebabkan trauma banyak orang.

Baca Juga: Rizky Billar Mangkir Diperiksa Kasus KDRT Lesti Kejora, Pengacara: Psikisnya Terganggu

"Kalau dia merasa trauma, baiknya konsultasi, supaya tidak tertrigger, tercetus gegara menyaksikan informasi tersebut," sambung dr. Agung.

Konsultasi ini ia sarankan agar penyintas korban KDRT kesehariannya tidak terganggu dan kadar sensitivitasnya saat berita muncul bisa berkurang, karena kondisi ini kerap disebut dengan gangguan cemas berlebihan.

"Itu harus dilakukan sangat menganggu dia kecemasannya berlebihan, itu bisa dinamakan gangguan cemas berlebihan bisa lakukan konseling ke psikiater psikolog, agar dia bsia memahami bahwa, itu sebenarnya adalah kecemasan berlebihan yang bisa diatasi," tutupnya.

Gangguan cemas berlebihan atau anxiety disorders adalah perasaan gugup atau gelisah berlebihan panik dan takut saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

Selain disebabkan genetik, kondisi ini juga bisa disebabkan ada kejadian traumatis di masa lalu dan stres jangka panjang, juga bisa jadi penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan kronis.

Baca Juga: Panggilan Pemeriksaan Polres Metro, Rizky Billar Minta Ditunda Karena Psikis Terganggu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI