Suara.com - Selingkuh menjadi topik panas yang dibicarakan publik belakangan ini. Hal tersebut tak lepas dari merebaknya kabar dan pemberitaan terkait kasus perselingkuhan beberapa figur publik.
Beberapa waktu lalu, Cabaca bersama Jakpat melakukan survei yang melibatkan 209 responden dengan topik perselingkuhan. Hasilnya, sebanyak 75,60% mengaku tidak dapat memaafkan pasangannya jika diketahui berselingkuh. Selain itu, 85,17% responden mengaku tidak pernah terlintas di benaknya untuk berselingkuh.
Dari survei tersebut dapat dilihat jika lebih dari setengah responden memilih tidak memaafkan jika pasangannya selingkuh. Hal ini dapat terjadi karena kepercayaan yang telah diberikan dan dibangun nyatanya dirusak dan tidak dapat berjalan dengan baik. Sangat mungkin terjadi hilangnya kepercayaan hingga memilih tidak melanjutkan sebuah hubungan.
Isu mengenai perselingkuhan diiringi pula dengan topik trust issue yang tak kalah ramai dibicarakan. Trust issue merupakan sulitnya menaruh kepercayaan terhadap seseorang akibat sebelumnya dikecewakan atau dikhianati.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Enggan Memaafkan Pasangan, Jangan Sampai Terjadi!
Trust issue belakangan juga dipicu banyaknya tokoh publik yang terlibat dengan isu perselingkuhan, padahal selama ini dianggap memiliki citra yang jauh dari hal itu dan hubungan yang dijalani pun tampak baik-baik saja. Dari situ, banyak yang menyimpulkan perselingkuhan dapat dilakukan oleh siapa saja meskipun punya citra yang bagus.
Selain itu, dari survei yang dilakukan, terdapat beberapa judul cerita, film, atau drama dengan topik perselingkuhan yang diakui responden berkesan bagi mereka. Sebut saja Layang Putus yang tayang awal tahun ini, lalu drama Korea The World of Married, VIP, Penthouse, Cruel Temptation, My Dangerous Wife, The Hymn of Death, Mine hingga dorama Jepang seperti Gisou Furin dan Fishbowl Wives.
Responden mengaku mereka menyukai cerita mengenai topik perselingkuhan karena konflik yang disajikan, karakter wanita yang kuat, topik tersebut sedang tren, sebagai hiburan, plot cerita, hingga merasa relate dengan apa yang dialami. Meskipun begitu, sebagian responden juga ada yang tidak suka karena terlalu menguras emosi dan ceritanya yang bikin kesal.
Selain judul-judul drama tersebut, ada pula cerita-cerita yang dituangkan dalam sebuah novel dengan topik perselingkuhan dan trust issue, seperti yang terdapat di platform baca dan menulis digital, Cabaca.
Contohnya, ada novel Sekali Lagi di Helsinki karya Eva Stremova. Bercerita tentang Ada, seorang perempuan yang mengalami dua kali kegagalan dalam rumah tangga hingga membuatnya mengalami krisis kepercayaan pada lawan jenis.
Baca Juga: 4 Pertanyaan untuk Calon Pasangan sebelum Menikah
Ada pula novel Heal The Broken Past karya Amelia Erliana, novel How to Move On in 7 Days karya Rina Sui, novel We’ll Carry On karya Respati Kasih yang sudah dibaca hingga 12.880 pembaca, dan novel Dangerous Affair karya Jokris yang bahkan telah dibaca lebih dari 18.550 pembaca. Semuanya disukai pembaca karena mengangkat isu perselingkuhan.
"Cerita perselingkuhan terlihat banyak digemari pembaca. Hal ini seolah membuktikan alih-alih mendapat hiburan semata, konsumsi konten seperti novel dilakukan lebih karena seseorang merasa relate dengan kehidupannya atau isu yang merebak di sekitarnya," ungkapnya Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, dikutip dari siaran pers, Kamis (6/10/2022).