Suara.com - Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan sepak bola antara Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) meninggalkan luka mendalam bagi para keluarga korban.
Tragedi Kanjuruhan sendiri menarik perhatian masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi mancanegara. Bahkan, informasi mengenai Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa ini juga dilihat oleh Keluarga Kerajaan Inggris.
Melalui akun Twitter resmi Keluarga Kerajaan Inggris, Raja Charles III memberikan pesan turut berduka cita dalam atas kejadian kelam dalam pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya tersebut.
“Pesan dari Raja untuk Presiden Indonesia terkait bencana stadion sepak bola di Malang” tulis akun resmi Kerajaan Inggris di Twitter pada (5/10/2022).
Sementara itu, dalam pesan yang disampaikan, Raja Charles III dan sang istri, Camilla mengucapkan belasungkawa terhadap peristiwa dalam pertandingan sepak bola 1 Oktober lalu.
"Saya dan istri saya sangat sedih mendengar hilangnya nyawa dan banyaknya cedera pada pertandingan sepak bola di Malang pada 1 Oktober,” ungkap Raja Charles III.
Lebih lanjut ia menambahkan, turut berbela sungkawa terhadap para keluarga korban serta masyarakat Indonesia atas peristiwa duka tersebut.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Anda, keluarga yang terkena dampak dan rakyat Republik Indonesia di masa sulit ini,” sambung Raja Charles III.
Seperti yang diketahui, kasus kericuhan ini sendiri bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Baca Juga: Doa Bersama Tiap Malam Terus Digelar Warga Malang di Gate 13 Stadion Kanjuruhan
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Ditembakkannya gas air mata tersebut dikarenakan para pendukung tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial. Namun, gas air mata tersebut juga yang dinilai membuat para penonton mengalami sakit mata serta sesak napas.