Gara-Gara Salah Pakai Kain Batik, Adinia Wirasti Pernah Disangka Sedang Ingin Punya Anak

Rabu, 05 Oktober 2022 | 21:15 WIB
Gara-Gara Salah Pakai Kain Batik, Adinia Wirasti Pernah Disangka Sedang Ingin Punya Anak
Adinia Wirasti cerita pengalaman memakai kain batik. (Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris Adinia Wirasti pernah punya pengalaman canggung saat memakai kain batik. Hal itu terjadi lantaran ia memakai motif kain batik yang kurang tepat saat sedang berkunjung ke Solo.

"Aku lagi datengin temanku bikin pentas di Solo, jadi aku datang pakai kain itu," kata Asti, sapaan akrab Adini Wirasti, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Asti mengungkapkan kalau ketika itu ia mengenakan kain dengan motif khusus yang biasanya dipakai oleh pasangan yang sudah menikah dan tengah menanti untuk memiliki anak.

Ilustrasi kain batik - Hari Batik Nasional - Sejarah Hari Batik Nasional (Shutterstock)
Ilustrasi kain batik - Hari Batik Nasional - Sejarah Hari Batik Nasional (Shutterstock)

Pemain film 'Kapan Kawin' itu awalnya tidak tahu kalau motif kain tersebut memiliki makna tertentu. Ia mengaku pakai kain tersebut karena suka dengan motifnya.

"Soalnya lucu banget, jadi aku nggak tahu kalau itu kain dipakai oleh pasangan setelah menikah. Mereka pakai kain itu karena pengen punya momongan. Aku pakai karena suka banget bentuknya," tutur Asti.

Setibanya di Yogyakarta dan bertemu kerabatnya, Asti ditodong pertanyaan apakah dirinya sudah menikah sehingga memakai kain tersebut. Asti yang tidak tahu apa-apa tentang makna kain tersebut hajya bisa bingung.

"Begitu sampai Jogja ditanya, 'Kamu emang udah nikah atau lagi nunggu momongan?' Hah aku langsung gitu, jadi ganti," cerita Asti sambil tertawa.

Kini kain tersebut tak pernah lagi dipakainya saat bepergian ke luar rumah. Asti menambahkan bahwa dirinya memang masih saklek mengenai makna motif kain. Misalnya, saat pergi ke keraton Jawa, ia tidak ingin memakai kain dengan motif parang, meskipun aturan seperti itu sudah tidak lagi diberlakukan.

"Tapi karena aku percaya banget kalau parang itu adalah pedang, jadi nggak enggak. Dan kalau kawinan pakai parang enggak sih, gue bukannya nggak mau perang," tutur Asti.

Baca Juga: Buka Pameran Batik di Pekalongan, Ganjar: Harus Jadi Pusat Batik Dunia

Meskipun tidak secara khusus sengaja mengoleksi kain batik, Asti sendiri dititipi oleh orangtuanya berupa kain peninggalan kakek dan neneknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI