Suara.com - Bagi pemeluk agama Islam, keberadaan label halal sangat diperlukan dalam berbagai hal agar tidak menerabas aturan. Namun, baru-baru ini pelabelan halal dan nonhalal menjadi sebuah perbincangan kala merujuk pada sebuah lift hotel.
Seorang aktivis asal Malaysia, Siti Kasim, beberapa waktu lalu mengunggah foto mengenai pelabelan halal yang tertempel di lift. Foto tersebut ia dapatkan dari salah satu temannya dan dibagikan melalui seluruh akun media sosialnya.
Dalam unggahan tersebut, tampak tulisan 'Non Halal Lift' yang menempel di dinding lift. Hal ini tentu membuatnya keheranan dan meminta penjelasan dari hotel yang bersangkutan.
"Jadi seorang temanku mengambil foto ini di sebuah hotel. Bisakah kalian menjelaskan alasan rasional di balik ini?" tanyanya dalam cuitan akun sitikasim.
Baca Juga: Waspada! Tamu Ini Temukan Kamera Tersembunyi di Kamar Mandi Hotel dengan Bentuk Tak Terduga
Cuitan yang mencuri perhatian tersebut sontak saja menuai tanggapan dari warganet. Tidak sedikit yang memberikan penjelasan mengenai tulisan tersebut.
"Produk halal tidak bisa dipindahkan dengan lift yang sama dengan halal produk tidak halal, dalam hal ini kemungkinan minuman keras," balas salah satu warganet.
"Kak Siti, seperti ini. Hotel dan restoran yang menerapkan atau hendak menerapkan sertifikasi halal harus memenuhi persyaratan. Jadi lift, peralatan makan, lemari es, dan bahkan gudang sekarang harus dibagi menjadi area Halal dan Non Halal. Semua permintaan dari otoritas setempat," tambah warganet lain.
Jawaban para warganet ini dibenarkan oleh salah satu perwakilan dari hotel setempat. Dilansir dari laman MStar, hotel terkenal di Kuala Lumpur tersebut menjelaskan, adanya tempelan tersebut memang sebagai syarat agar hotel mereka layak menerima sertifikasi halal.
Menyebarnya permasalahan lift non halal ini membuat pihak hotel pada akhirnya mengubah stiker yang menempel agar lebih mudah dipahami oleh para pengunjung. Pasalnya, ada beberapa warganet yang salah paham dengan tulisan ini dan mengira bila lift pengunjung dibagi untuk muslim dan nonmuslim.
Baca Juga: Dubai Siap Bikin Hotel Seharga Rp75,7 Triliun, Tamu Bisa Rasakan Pengalaman Berjalan di Bulan