Geliat Fenomena Mural dan Grafiti di Mata Komunitas Pegiat Pop Culture

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 18:25 WIB
Geliat Fenomena Mural dan Grafiti di Mata Komunitas Pegiat Pop Culture
Seniman jalanan [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Comic Con 2022 telah digelar. Pameran pop dan urban art itu digelar di Jakarta Convention Center, pada 1 dan 2 Oktober 2022 lalu. Di dalamnya terdapat beragam seni yang ditampilkan mulai dari street art, ilustrasi, komik, fashion, music, video games, hingga mainan.

Mengangkat tema Pop Culture #Unleash The True You, acara tersebut juga diisi oleh beragam komunitas seni. Salah satunya adalah Gardu House, komunitas street art dan grafiti yang tak hanya membuat produk mural di tebok tampi juga medium lainnya.

Ilustrasi mural (pixabay)
Ilustrasi mural (pixabay)

Kata Wormo, selaku pelaku seni dan grafiti dari Gardu House, pop art dan urban art menjadi salah satu budaya yang berpengaruh dalam memindahkan hasil karya seni. Misalnya dari kanvas atau kertas ke tembok, ke sepatu, bahkan ke mainan atau bidang-bidang lainnya.

"Tidak hanya komunitas seni dan grafiti, tren pop culture ternyata juga dimanfaatkan teman-teman customized action figure untuk memodifikasi hingga melakukan repaint," kata Warmo saat mengisi acara Colours For Your Creativity bersama Nippon Paint.

Baca Juga: Pantai Jungwok Gunung Kidul Jadi Destinasi Maxi Yamaha Day 2022 Jawa Tengah dan Yogyakarta

Wormo menambahkan, dalam sebuah karya mural, warna menjadi unsur paling penting dan mendominasi terciptanya sebuah karya desain karena memang fungsi utamanya adalah untuk mempertegas dan memperkuat tujuan desain maupun seni itu sendiri.

Perbedaan Mural dan Grafiti
Seni mural adalah seni yang mengedepankan nilai-nilai politis hingga nilai seni yang lebih bervariatif. Sementara grafiti sendiri merupakan coretan, umumnya di dinding yang menggunakan permainan dan komposisi warna berbeda.

Grafiti Chairil Anwar. [Net]
Grafiti Chairil Anwar. [Net]

Saat ini, Mural juga dapat menjadi media penyampaian pesan terutama untuk menumbuhkan budaya literasi pada masyarakat dalam rangka pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu, mural dapat menjadi salah satu ‘seni membumi’ di mana para seniman menggunakan ruang publik yang tidak dimaknai sebagai kamar ekslusif.

Sehingga, hal itu dapat memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk memberikan respon tanpa sungkan dari apa yang mereka rasakan saat melihat karya-karya yang dihasilkan oleh para seniman.

Baca Juga: Percantik Kawasan, Tembok Taman Margasatwa Ragunan Digambari Mural Jakarta untuk Indonesia

Comic Con 2022 di Jakarta Convention Center (Dok. Nippon Paint)
Comic Con 2022 di Jakarta Convention Center (Dok. Nippon Paint)

Sadar akan kebutuhan cat dan pelapis di industri ini, sejak 1969 Nippon Paint menghadirkan Pylox, cat semprot legendaris yang terbuat dari bahan modifikasi akrilik dengan ratusan pilihan warna untuk berbagai macam hasil akhir.

Dikatakan oleh Regional Sales Manager Nippon Paint Indonesia, hal ini dapat menjadi langkah awal mengenalkan masyarakat tentang mengajarkan literasi dengan cara yang lebih menyenangkan.

"Kami sangat senang dapat hadir dukung para seniman mural dan grafiti untuk eksplorasi ide kreatif tanpa batas melalui berbagai karya," ujar Sepriyadi dikutip dari siaran tertulis, Senin (3/10/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI