Peragaan Busana Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Raih Penghargaan MURI

Senin, 03 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Peragaan Busana Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Raih Penghargaan MURI
Peragaan Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Raih Penghargaan MURI. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, sejak UNESCO secara resmi menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) milik Indonesia. 

Hal inilah yang membuat Yayasan Batik Indonesia (YBI) terus mempromosikan batik melalui kampanye "Sebarkan Kabar Ba(t)ik" dengan memanfaatkan suara komunitas, figur pecinta batik, dan kegiatan menarik yang berkaitan dengan batik di Hari Batik Nasional setiap tahunnya.

"Sudah 13 tahun sejak Batik ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia dan dalam rentang waktu tersebut, ada hal yang kemudian menjadi perhatian kami, khususnya teman —teman dari YBI bahwa batik kerap dipandang sebagai busana formal, kaku, sehingga penggunaannya hanya pada waktu — waktu tertentu saja," ungkap Ketua Umum YBI, Gita Pratama.

Peragaan Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Raih Penghargaan MURI. (Dok: Istimewa)
Peragaan Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Raih Penghargaan MURI. (Dok: Istimewa)

Kesan yang melekat pada batik inilah, lanjut dia yang coba ingin diubah YBI, tentunya tanpa mengesampingkan sejarah, filosofi, dan nilai luhur dari batik tersebut.

Baca Juga: Bukan Hanya Kain, Batik Juga Bisa Diterapkan dalam Desain Interior Kantor

Dalam kampanye Sebarkan Kabar Ba(t)ik, YBI melalui rangkaian acara Hari Batik Nasional kata dia, bermaksud untuk menyebarkan kabar baik, menyebarkan pandangan baru kepada masyarakat, bahwa batik tidak melulu tentang kegiatan formal, tetapi juga bisa dan nyaman untuk dikenakan dalam beragam situasi termasuk kegiatan sehari-hari. 

Untuk memeriahkan acara, telah dibentangkan kain batik sepanjang 450m di railing lantai 2 Lobby FX Mall. Pada acara pembukaan yang sekaligus menjadi puncak acara Hari Batik Nasional tersebut, diisi dengan Batik Street Fashion Show di sepanjang jalan Sudirman, tepatnya dimulai dari Bundaran Senayan dan berakhir di depan Mail FX. 

Memanfaatkan lengangnya jalanan ibukota karena bertepatan dengan car free day, Batik Street Fashion Show turut dimeriahkan oleh kehadiran para influencer, dan rekan — rekan dari beberapa komunitas. 

Tidak tanggung-tanggung, kegiatan ini juga akan dicatat oleh MURI sebagai kategori Peragaan Busana Batik dengan Catwalk Terpanjang di CFD Sepanjang 600 meter.

Lebih lanjut Ketua Pelaksana Hari Batik Nasional 2022, Nini DJan Faridz menjelaskan, di dalam Mall FX, rangkaian acara Hari Batik Nasional akan terus berlanjut hingga tanggal 9 Oktober 2022. 

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Batik dengan Kain Bermotif Batik

"Para pengunjung yang ingin menambah koleksi batik - batik terbaiknya dapat berbelanja di Pameran Batik yang diikuti oleh 27 perajin Industri Batik," pungkasnya.

Sementara itu, di tanggal yang sama, yaitu 2 Oktober hingga 9 Oktober 2022, di bagian pusat Jakarta tepatnya di Plaza Indonesia, YBI juga mengadakan pameran batik koleksi milik YBI, sedangkan di sore harinya, YBI menggelar Fashion Show Busana Batik di Lamoda Cafe. 

Adapun rangkaian acara Hari Batik Nasional 2022 ini, akan diakhiri dengan Pameran Batik yang menampilkan 80 koleksi Batik Nitik di Museum Tekstil (Museum Seni), Jakarta Barat, mulai 12 Oktober 2022 

Batik Nitik adalah koleksi batik yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Motif batik Nitik sepintas menyerupai tenunan, dengan satu warna dominan coklat, yang memuliki arti kesederhanaan dan kejujuran masyarakat Jawa. 

Sejak 3 Maret 2020, Batik Nitik melalui Paguyuban Batik Tulis Nitik Yogyakarta, telah mendapat lisensi pemegang HAKI dari Kemenkumham RI untuk produk indikasi geografis. Keunikan Batik Nitik adalah menjadi satu-satunya motik batik tulis dengan kisah sejarah dan cara membatik yang berbeda dengan batik yang lain. 

Canting yang digunakan dibelah menjadi 4, dan teknik cara membatiknya adalah dengan diketuk bukan diseret. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI