Suara.com - Tragedi Kanjuruhan hingga saat ini masih menjadi perhatian, khususnya para pecinta sepak bola. Pertandingan Arema vs Persebaya Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) memakan ratusan korban jiwa.
Berdasarkan informasi yang beredar, awal mula kerusuhan ini terjadi karena suporter Arema disebut tidak terima klub sepak bola favoritnya kalah. Hal tersebut membuat para suporter turun ke lapangan.
Banyaknya suporter yang turun ke lapangan tersebut memicu petugas keamanan menembakkan gas air mata. Penembakkan tersebut yang membuat para suporter mengalami sesak napas dan berdesakan ke luar stadion.
Kejadian tersebut lantas mengundang banyak komentar, tidak hanya terkait penggunaan gas air mata, melainkan sikap suporter yang dinilai suportif. Beberapa mengomentari seharusnya, para suporter dapat menerima kekalahan sehingga tidak terjadi kerusuhan.

Seperti yang diketahui, menang dan kalah dalam sebuah pertandingan adalah hal biasa. Ketika mengalami kekalahan, memang bagi beberapa orang cukup menyakitkan. Namun, penting untuk bisa menerima kekalahan dengan lapang dada.
Terkait kekalahan, banyak hal yang dilakukan untuk bisa menerimanya dengan lapang dada. Melansir laman Ditchthelabel, berikut beberapa tips untuk menerima sebuah kekalahan.
Jangan bersikap agresif
Ketika mengalami kekalahan, penting untuk menghindari sikap agresif. Hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi orang-orang di sekitarnya. Untuk itu, penting mengontrol emosi ketika menerima kekalahan. Lakukan berbagai hal yang dapat merelaksasikan pikiran sehingga emosi dalam diri menurun. Atur juga pernapasan sehingga tubuh menjadi lebih tenang dan tidak agresif.
Jangan terlalu kesal
Baca Juga: Empati Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur sebagai Host Liga 1
Muncul rasa kesal saat kalah dalam pertandingan adalah hal normal. Namun, kekesalan tersebut juga harus dibatasi. Rasa kesal yang berlebihan akan mendorong perilaku buruk yang justru membahayakan. Oleh karena itu, ketika rasa kesal muncul seseorang harus bisa fokus mengontrol emosinya agar tidak berlebihan. Hal tersebut akan membuat tubuh tetap tenang.
Jangan lecehkan lawan main
Ketika kalah, biasanya ada dorongan untuk bersikap agresif dan melecehkan lawan mainnya. Hal ini padahal dapat merusak hubungan baik yang terjalin. Maka dari itu, penting menjaga sikap terhadap lawan main meskipun harus menerima kekalahan.
Jangan menyerah
Kekalahan bukan berarti akan dialami selamanya. Akan ada waktu di mana tim yang kalah menjadi menang suatu saat. Oleh sebab itu ketika mengalami kekalahan, menyerah bukanlah opsi. Penting untuk bisa menjadikan kekalahan sebagai pelajaran untuk lebih baik ke depannya.
Ingatlah itu hanya permainan
Pertandingan apapun itu, semua hanyalah permainan. Oleh sebab itu, ada menang dan kalah. Semua permainan dirancang untuk dinikmati dan menyenangkan. Ketika kalah, penting untuk menerimanya. Namun, jika hal tersebut justru membuat stres dan berbahaya, lebih baik tinggalkan dan lakukan sesuatu yang memberikan kebahagiaan.