Suara.com - Tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, telah menyita perhatian publik. Sejumlah publik figur di luar bidang sepakbola pun ikut menyampaikan ucapan duka atas peristiwa kerusuhan yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Penyanyi Andien Aisyah bahkan sampai kehilangan kata-kata untuk menyampaikan ucapan simpatinya.
"Sejak pagi terpekur menatap layar ponsel. Kali ini nggak terbayang harus mengetik ucapan berduka seperti apa lagi. Habis kata-kata, seakan kata duka nggak cukup merangkum ini semua.." tulis Andien melalui unggahan terbarunya di Instagram, Minggu (2/10/2022).
Ia mengunggah dua foto hitam putih. Foto pertama nampak close up bola di atas rerumputan. Sedangkan pada slide kedua, berupa potret stadion Kanjuruhan dengan tulisan 'SALAM SATU JIWA' di tribun penonton.
Pada lanjutan caption unggahannya, Andien juga menuliskan bahwa seharusnya tragedi tersebut tidak seharusnya terjadi. Pelantun lagu 'Indahnya Dunia' itu juga turut menghaturkan doa untuk para korban dan keluarganya.
"Nggak harus menunggu tragedi terjadi untuk menjadi manusia…. Sungguh. Hatiku dan doaku untuk korban & keluarga korban di Kanjuruhan," pungkasnya.
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. Pertandingan itu berakhir dengan skpr 2-3 atas kemenangan untuk tim tamu Persebaya Surabaya.
Suporter yang tak terima tuan rumah Arema FC kalah, turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim.
Gas air mata kemudian dikeluarkan oleh aparat saat makin banyak suporter turun ke lapangan. Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter juga berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas juga kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal.
Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, gas air mata dikeluarkan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan. Namun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi karena dinilai melanggar aturan FIFA yang dikatakan tidak boleh menggunakan gas air mata juga senjata tajam di dalam stadion.
Akibat peristiwa tersebut, Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI dan Polri lakukan evaluasi. Juga Jokowi meminta agar kelanjutan Liga Indonesia ditunda hingga evaluasi selesai.