3 Fakta Tentang Gas Air Mata yang Ditembakkan di Kanjuruhan, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?

Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:13 WIB
3 Fakta Tentang Gas Air Mata yang Ditembakkan di Kanjuruhan, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?
Ilustrasi gas air mata. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Dampak Gas Air Mata

Efek gas air mata tergantung pada jumlah yang terhirup juga faktor lain. Seperti, di mana seseorang terpapar, lokasi paparan (di dalam ruangan atau di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu terpapar. 

Dampak awal terhadap tubuh biasanya menyebabkan iritasi pada area kontak, misalnya, mata, kulit, dan hidung dalam beberapa detik setelah terpapar. Gejala itu bisa berlangsung selama 15 sampai 30 menit setelah tidak terpapar dan luka dibersihkan.

3. Gejala pada Organ tubuh

Orang yang terpapar agen anti huru hara tersebut mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut segera setelah terpapar:

Mata: berair berlebihan, terbakar, penglihatan kabur, kemerahan.

Hidung: pilek, terbakar, bengkak.

Mulut: terbakar, iritasi, sulit menelan, meneteskan air liur. 

Paru-paru: sesak dada, batuk, sensasi tersedak, pernapasan berisik (mengi), sesak napas.

Baca Juga: Miris! 17 Anak Meninggal Imbas Tragedi Kericuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya

Kulit: terbakar, ruamLainnya: mual dan muntah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI