3 Fakta Tentang Gas Air Mata yang Ditembakkan di Kanjuruhan, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?

Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:13 WIB
3 Fakta Tentang Gas Air Mata yang Ditembakkan di Kanjuruhan, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?
Ilustrasi gas air mata. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kericuhan usai pertandingan sepakbola liga Indonesia antara Arema FC dengan Surabaya ikut diwarnai penembakan gas air mata oleh polisi. Gas air mata itu dikeluarkan aparat saat ribuan suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim Arema FC yang alami kekalahan.

Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal. 

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, gas air mata dikeluarkan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan. 

Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]
Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc]

“Dalam proses itu, untuk melakukan pencegahan sampai dikeluarkan gas air mata ketika suporter sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,”katanya.

Meskipun namanya gas air mata, senyawa kimia itu sebenarnya tidak berbentuk gas. Melainkan bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus.
 
Melansir dari Scientific American, gas air mata memiliki senyawa kimia untuk mengaktifkan TRPA1 dan TRPV1 berbeda. Dengan kata lain, gas air mata bisa dibagi menjadi dua kelompok sesuai komponen senyawa kimia penyusunnya.

Dikutip dari situs CDC Amerika Serikat, berikut fakta seputar gas air mata:

1. Senyawa Kimia yang Terkandung di Dalamnya

Gas air mata atau yang disebut juga agen anti huru hara biasanya mengandung senyawa kimia berupa chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). 

Senyawa CS juga biasanya digunakan di lingkungan militer untuk menguji kecepatan dan kemampuan personel militer saat latihan menggunakan masker gas. 

Baca Juga: Miris! 17 Anak Meninggal Imbas Tragedi Kericuhan Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya

Gas air mata seperti CN dan CS dapat dilepaskan ke udara sebagai tetesan atau partikel halus yang kemudian berubah jadi seperti kabut. Jika agen dilepaskan ke udara, orang dapat terpapar melalui kontak kulit, kontak mata, atau pernapasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI