Menengok Kedahsyatan Festival Lima Gunung di Magelang pada 30 September-2 Oktober 2022

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 11:49 WIB
Menengok Kedahsyatan Festival Lima Gunung di Magelang pada 30 September-2 Oktober 2022
Festival Lima Gunung digelar di kawasan Gunung Andong di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. [ANTARA/Maximianus Hari Atmoko]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Festival Lima Gunung di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah digelar pada 30 September 2022 sampai 2 Oktover 2022. Acara ini diprakarsai oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh).

Pengamat seni dan budaya dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Memet Chairul Slamet mengapresiasi Festival Lima Gunung itu sudah tumbuh menjadi besar dan dikenal luas. Semua itu berkat kekuatan budaya warga desa.

"Saya yakin (Festival Lima Gunung) akan tetap berlanjut karena kekuatannya ada di masyarakat," ucap Memet di Magelang, Sabtu (1/10/2022).

"Dengan kesadaran masyarakat yang makin tinggi, maka festival ini akan tambah kuat, karena srawung-nya tetap dipertahankan, ini ada kesadaran masyarakat," sambungnya.

Festival Lima Gunung (FLG) diselenggarakan secara mandiri tanpa sponsor oleh para seniman petani Komunitas Lima Gunung. Acara ini mengangkat tema "Wahyu Rumagang" di tahun 2022.

Puncak festival ke-21 digelar di kawasan Gunung Andong di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Berdasarkan keterangan Panitia FLG XXI/2022, FLG melibatkan sedikitnya 63 kelompok kesenian dari daerah setempat, luar kota, hingga luar negeri yang mencakup sekitar 1.300 personel.

Tari-tarian, musik, teater, performa seni, kirab budaya, pameran seni rupa, pidato kebudayaan, dan instalasi seni lingkungan desa ditampilkan dalam festival tersebut.

Warga dusun sebagai tuan rumah festival bahkan menyediakan rumah mereka secara gratis bagi para tamu dari luar kota untuk menginap dan transit sebelum pentas. Warga juga menyediakan makanan dan minuman gratis untuk para tamu festival.

Baca Juga: Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Menurun, Sepekan Hanya 7 Kali

Walau begitu, suasana dusun tuan rumah festival menjadi semarak karena datangnya para pedagang kaki lima yang menjajakan aneka makanan, minuman, hingga jasa permainan anak selama festival.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI