Hari Batik Nasional 2022, Cerita Pengrajin Batik Soal Kekuatan Magis Batik Mega Mendung Asal Cirebon

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 10:25 WIB
Hari Batik Nasional 2022, Cerita Pengrajin Batik Soal Kekuatan Magis Batik Mega Mendung Asal Cirebon
Desainer Ayu Dyah Andari bersama sahabatnya Pengrajin sekaligus Founder Batik Trusmi, Sally Giovani merilis Basundari Kala di Wedari. (Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di momen Hari Batik Nasional 2022 pada 2 Oktober nanti, jadi saat yang tepat untuk mengenal beragam jenis batik, salah satunya Batik Mega Mendung asal Cirebon yang punya ciri khas dan keunikan tersendiri.

Pengrajin Batik sekaligus Founder Batik Trusmi, Sally Giovani bercerita batik mega mendung memiliki kekuatan magis tersendiri, yakni membuat emosi lebih tenang dan nyaman.

Bahkan fenomena kekuatan magis ini sudah ia alami sendiri, bahwa selelah apapun dan seemosi apapun saat memakai batik mega mendung membuat perasaannya lebih terkendali dan lebih sabar.

Founder Batik Trusmi, Sally Giovani. (Dini/Suara.com)
Founder Batik Trusmi, Sally Giovani. (Dini/Suara.com)

"Betul-betul (ngaruh ke emosi aku). Jadi kalau misalkan aku pake batik mega mendung jadi lebih wise gitu kan, lebih tenang, terus kalo pengen marah. Ih aku lagi pakai mega mendung, jadi harus sabar gitu, gak pake emosi," ujar Sally kepada suara.com di Interncontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga: Jelang Hari Batik Nasional, Gemasnya Koleksi Basundari: Perpaduan Mega Mendung dan Bunga Mawar

Menurut perempuan berusia 33 tahun ini, kekuatan magis batik mega mendung tidak lepas dari filosofinya, yang membuat pemakainya akan merasa berwibawa.

Ini karena motif batik mega mendung adalah awan mendung yang besar dan tinggi. Sehingga meski berada di atas, ia bisa menahan air karena mendung dan membuat teduh orang di sekitarnya.

"Mendung itu menahan panas entah amarahnya atau gimana. Jadi teman-teman semua buat yang belum punya batik mega mendung wajib punya batik mega mendung," terang Sally.

Lebih jauh ia juga bercerita tentang asal mula motif khas Cirebon ini tercipta, yang terinspirasi dari rasa cinta Sunan Gunung Djati yang ingin memberikan hadiah pernikahan untuk istrinya Ong Tien Nio.

Ong Tien Nio adalah putri kaisar China, yang awalnya beragama atau etnis Tionghoa, sehingga setelah seraya menyebarkan agama islam. Setelah ya mencari motif batik yang mengandung budaya China.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Oktober 2022, Awal Bulan Penuh Peristiwa Penting, Libur Nasional Berapa Hari?

"Ternyata ada tuh di guci-gucinya (China) lukisan awan-awan, akhirnya Sunan Gunung Jati meminta pengrajin untuk membuat motif awan-awan untuk hadiah istrinya. Jadi itulah terjadinya motif mega mendung," tutup Sally.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI