Orangtua Mesti Tahu, Begini Cara Lindungi Anak Dari Cyberbullying

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 30 September 2022 | 15:55 WIB
Orangtua Mesti Tahu, Begini Cara Lindungi Anak Dari Cyberbullying
Ilustrasi cyberbullying pada anak-anak bisa berdampak buruk. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu bullying terhadap anak kini tak hanya terjadi pada dunia nyata. Tetap juga terjadi di dunia siber atau kerap dikenal dengan cyberbullying.

Oleh sebab itu penting bagi orangtua bisa mengawasi dan melindungi anak agar terhindar dari cybebullying tersebut. Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Dosen Universitas Negeri Makassar, Citra Rosalyn Anwar saat berada di media sosial terdapat 78 persen siswa pernah terlibat dalam cyber bullying, baik itu sebagai korban atau pelaku.

“Orang tua harus memahami dunia anak-anak atau remaja. Kenali dunia mereka kemudian kita harus melihat aplikasi atau game apa yang mereka mainkan,” jelas Citra dalam keterangannya, Jumat, (30/9/20220). 

ilustrasi cyberbullying (Elements Envato)
ilustrasi cyberbullying (Elements Envato)

Sementara itu, Sultan Deli ke XIV, Tengku Mahmud Aria Lamantjiji, membawakan materi Budaya Digital, mengajak untuk menjadikan Pancasila sebagai panduan karakter dalam bermedia digital.

Baca Juga: Seedbackling Bantu UMKM Agar Brandnya Lebih Dikenal di Dunia Maya

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini, mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat,” katanya.

Sebagai informasi, dari laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5 persen dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia.

“Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pengerapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI