Suara.com - Penyanyi Andien Aisyah mengubah pola makannya setelah melahirkan anak keduanya pada 2020 lalu. Ia mengaku sejak saat itu hingga sekarang lebih sering jalani pola makan flexitarian.
"Setelah melahirkan aku menjadi predominantly plantbase atau flexitarian. Aku merasa itu yang memang cocok aku lakukan," cerita Andien saat temu media di Burgreen, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat minggu-minggu awal hamil anak keduanya, Andien mengungkapkan kalau dirinya sering merasa tambah mual tiap kali mencium bau daging. Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia memutuskan untuk mengubah pola makannya.
Sekitar dua tahun melakukan flexitarian, pelantn lagu Indahnya Dunia itu merasa ada perubahan pada tubuh juga psikologisnya.
Baca Juga: Andien Akui Idap Intoleransi Laktosa, Apa Sih Penyebabnya?
"Aku banyak alami perubahan fisik dan kebatinan. Kalau fisik, improvment dari hasil tes darah kemudian dari stamina makin baik. Kalau dulu bangun tidur rasanya seperti pegal, tapi dengan lerbaikan pola makan berubah. Aku gak tahu itu ada hubungannya apa engga," ungkapnya.
"Rasanya tubuh jadi punya switch untuk waktunya, jam 9 aku udah ngantuk banget terua bangun jam 5. Enak banget tidurnya," tambah Andien.
Dalam memilih makanan, Andien lebih memprioritaskan sayuran. Hal tersebut justru ditiru oleh anak-anaknya.
"Secara tidak sadar mereka ter-influence untuk makan apa yang aku makan," katanya.
Flexitarian sebenarnya berbeda dengan vegetarian. Ahli gizi dr. Larry Tumalun, M.Gizi., Sp.GK., mengatakan bahwa kedua istilah itu juga sebenarnya dua dari empat istilah pola makan. Dua lainnya yakni, pescatarian dan vegan.
Baca Juga: Makanan Pertama Saat Pagi Hari Jadi Kunci Andien Cegah Banyak Ngemil
"Prinsipnya adalah kalau vegetarian secara garis besar tidak menggunakan produk hewani, kecuali susu dan telur. Ada yang vegan itu sama sekali nggak konsumsi produk hewani. Pescatarian itu tidak mengonsumsi produk hewani, tapi ikan masih pakai. Kalau flexitarian, dia memilih untuk lebih dominan makanan tumbuhan tapi sekali-sekali masih bisa makan daging," jelasnya.
Dokter Larry menekankan bahwa pola makan apa pun pada dasarnya baik untuk tubuh, asalkan dilakukan dengan seimbang.
"Jadi jangan membuat satu konsep fanatik berlebihan soal makan. Ketika saya nggak makan daging, orang yang makan daging akan sakit, nggak boleh kayak gitu. Karena orang yang vegetarian tapi tidak diatur dengan tepat pun kemungkinan terjadi diabetes masih bisa terjadi," ucap dokter Larry.