5. Alami Intimidasi dan Ketakutan Terus Menerus
Perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga seringkali tidak dapat bertindak atas pilihannya sendiri karena pengekangan fisik, ketakutan dan intimidasi. Mereka sering hidup dalam ketakutan terus-menerus akan pelanggaran lebih lanjut.
Mereka sering dibungkam dan tidak mampu mengungkapkan sudut pandang atau pengalaman mereka.
6. Isolasi Sosial
Baca Juga: Mbah Mijan Selain Soroti Lesti Kejora yang Polisikan Rizky Billar juga Terawang Hal ini
Perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga seringkali mengalami isolasi sosial, termasuk dari keluarga besarnya sendiri. Isolasi dapat menjadi bentuk pengendalian perilaku atau konsekuensi dari stres, kecemasan, rasa malu, kelelahan fisik, penyalahgunaan zat, cedera fisik, dan ketakutan perempuan.
7. Merasa Tak Mampu Melindungi Anak
Perempuan mungkin merasa tidak mampu untuk melindungi anak-anak mereka; ini dapat memiliki efek serius pada identitas dan kepercayaan diri mereka sebagai ibu. Kapasitas perempuan untuk menjadi orang tua bagi anak-anak mereka dapat dipengaruhi oleh efek fisik, emosional dan kognitif dari pengalaman kekerasan mereka sendiri, dan oleh upaya sengaja laki-laki untuk melemahkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka sebagai ibu.