Ridwan Kamil Curhat Pernah Dibully Saat Kecil, Ternyata Ngeri Banget Dampaknya

Kamis, 29 September 2022 | 14:50 WIB
Ridwan Kamil Curhat Pernah Dibully Saat Kecil, Ternyata Ngeri Banget Dampaknya
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pada pelantikan pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat masa bakti 2022-2026 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/9/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemda Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah menyambangi anak SD korban bullying dan memberikan bantuan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku pernah jadi korban bullying saat kecil.

Menurut Ridwan Kamil, meski sudah beberapa tahun berlalu tapi untuk bisa pulih dari trauma tidaklah mudah, dan butuh perjuangan.

"Saya sendiri adalah korban bully waktu kecil di sekolah. Butuh waktu panjang untuk memulihkan trauma itu. Mari para guru, kita berantas bully di sekolah-sekolah. Jadikan sekolah sebagai tempat belajar yang aman & nyaman untuk anak-anak kita," tulis Ridwan Kamil melalui cuitannya dikutip suara.com, Kamis (29/9/2022).

Mengutip Verywell Family, dampak bullying pada anak tidak hanya berdampak emosional tapi juga sosial, karena korban bully merasa lebih sulit untuk berteman, dan juga sulit menjaga persahabatan tetap sehat.

Baca Juga: Nama Baim Wong Dibawa-bawa, Ridwan Kamil Kena 'Sentil' Usai Donasi ke Korban Bully

Hasilnya korban bullying cenderung merasa rendah diri, karena kerap mendapatkan tindakan jahat dan kata-kata menyakitkan dari anak lainnya. Bahkan terus disebut gemuk dan bodoh, jadi anggapan bahwa yang disampaikan untuknya benar.

Apalagi korban juga cenderung merasa marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian atau bahkan merasa jauh dengan teman-teman mereka. Bahayanya, mereka merasa untuk menghilangkan rasa sakit itu harus bolos sekolah, minum alkohol atau menggunakan obat terlarang.

Selain itu, penelitian juga menyebutkan efek bullying bisa berlangsung dalam waktu lama, dan mempengaruhi kesehatan mental penyintas korban bullying saat dewasa.

Kondisi ini juga bisa diperparah apabila hingga dewasa, korban mendapatkan perilaku bullying juga oleh orang dewasa atau rekan kerjanya di kantor.

Ini karena masa lalu yang dimiliki seseorang saat masa anak-anak, membentuk karakter saat ia dewasa. Jadi tidak heran jika efek bullying kerap membekas hingga dewasa.

Baca Juga: Namanya Dinyanyikan Intan Lembata Gantikan Sosok Rehan, Ridwan Kamil Ketar Ketir

Hasilnya pengalaman ini mempengaruhi pola pikir mereka di masa depan, termasuk cara penyintas korban bullying itu melihat diri sendiri dan orang lain, entah rendah diri atau selalu merasa insekyur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI