Suara.com - Gelora pariwisata Indonesia semakin meningkat dalam beberapa waktu belakangan seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan. Selain fokus pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, penting juga untuk memastikan momen ini diikuti oleh pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Menurut laporan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) tahun 2021 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara dalam pengembangan sektor perjalanan dan pariwisata yang berkelanjutan dan tangguh. Dengan kolaborasi berbagai pihak dalam menjalankan prinsip pariwisata berkelanjutan, Indonesia diharapkan dapat menduduki peringkat yang lebih baik lagi.
Bobobox berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya pariwisata berkelanjutan. Dalam rangka memperingati World Tourism Day 2022 serta mewujudkan komitmen dalam menyuarakan pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan, Bobobox mengadakan webinar bertajuk "Rethinking Tourism: Transitioning Into a Greener Tourism", Rabu (28/9/2022).
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Frans Teguh mengatakan bahwa angka kunjungan wisatawan memang penting. Namun, pemerintahjuga fokus untuk mendorong pariwisata yang turut mempertimbangkan keadaan sosial ekonomi saat ini dan masa depan serta dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, pada saat yang sama, tetap memenuhi kebutuhan turis, industri, dan komunitas atau biasa disebut sebagai pariwisata berkelanjutan.
Baca Juga: 4 Wisata Bawah Laut Terbaik di Indonesia, Wajib Masuk Wishlist!
"Melalui berbagai program yang digalakkan pemerintah serta sinergi dengan berbagai pihak, kami optimis pariwisata berkelanjutan akan semakin berkembang di Indonesia," kata Frans, dikutip dari rilis Bobobox.
Menurut data Sustainable Travel Report 2022, 81% wisatawan global merasa pariwisata berkelanjutan sangat penting dengan 50% dari responden tersebut mengatakan kepedulian ini bertumbuh karena isu perubahan iklim.
Founder dan CEO Wise Steps Consulting, Mochamad Nalendra mengungkapkan, sudah saatnya Indonesia beralih menuju pariwisata yang lebih berkelanjutan, mengingat banyaknya destinasi yang mengandalkan alam. Tidak hanya baik untuk lingkungan, pariwisata berkelanjutan juga dapat mendukung pertumbuhan komunitas, UMKM, dan kewirausahaan sosial, mengingat 80% pelaku pariwisata global adalah UMKM.
Dia menuturkan, "Hal ini pada akhirnya akan mengoptimalkan potensi suatu wilayah dan menciptakan dampak positif terhadap perekonomian di wilayah tersebut. Selain itu, dalam jangka panjang, pariwisata berkelanjutan juga dapat menciptakan peluang pariwisata yang lebih inklusif bagi berbagai pihak."
CEO dan Co-founder Bobobox, Indra Gunawan pun menegaskan komitmen Bobobox dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Dia berkata, "Sebagai salah satu pelaku usaha di bidang pariwisata, Bobobox berkomitmen untuk turut aktif dalam mendukung usaha pemerintah mengembangkan industri pariwisata yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif melalui operasional dan kegiatan bisnisnya."
"Komitmen ini kami tunjukkan dengan mengedepankan prinsip modularitas dan prefabrikasi dalam setiap produk Bobobox, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Selain itu, kami juga selalu memastikan inklusivitas sosial dengan membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan UMKM sekitar tempat Bobobox dan Bobocabin beroperasi. Ke depannya, dengan bertambahnya daerah operasional Bobobox, kami berharap dapat semakin berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia," lanjutnya.
Sementara itu, komitmen Bobobox tersebut disambut baik oleh pemerintah melalui Kemenparekraf. "Bobobox sangat progresif dalam memastikan ketersediaan akomodasi di berbagai lokasi di Indonesia sebagai bagian dari cara untuk meningkatkan pengalaman pariwisata. Semoga kedepannya akan semakin banyak perusahaan akomodasi yang dapat mengikuti jejak Bobobox," tutup Frans.