Suara.com - Semakin beragamnya metode perawatan kecantikan, rupanya perempuan Indonesia masih lebih memilih perawatan topikal atau dioleskan ke kulit, dibandingkan injeksi.
Dikatakan dokter spesialis dermatologi, dr. Danar Wicaksono, MSc., Sp.DV sebagian besar perempuan Indonesia, masih memilih teknik perawatan kecantikan dari luar dengan cara topikal atau dioleskan ke kulit.
"Dari kuantitas atau banyaknya orang Indonesia belum berani (tindakan injeksi di klinik), masih banyak yang mengandalkan perawatan di luar yang relatif lebih lama, tapi penelitian terhadap produk luar masih terus menerus dilakukan," ujar dr. Danar dalam acara Wonderly di Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022).
Adapun perawatan kecantikan injeksi atau suntikan ke kulit seperti suntik botox, DNA salmon, filler, dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Bunga Matahari untuk Perawatan Kulit, Salah Satunya Bantu Sembuhkan Luka
Umumnya prosedur injeksi kulit dilakukan dengan cara cairan yang berisi zat jaringan lunak seperti filler untuk menambah kepadatan, cairan berisi nutrisi seperti vitamin dimasukan langsung ke jaringan kulit wajah dengan cara disuntik.
Lebih lanjut dr. Danar mengatakan tren perawatan kecantikan di Indonesia memiliki 2 negara sebagai kiblat, yakni Thailand dan Korea.
Ini karena adanya anggapan kulit masyarakat Indonesia serupa dengan masyarakat di kedua negara tersebut.
Khusus untuk perawatan kulit yang umumnya dilakukan di klinik kecantikan meliputi ultherapy, facial wajah, salmon injeksi, diamond peel atau peeling menggunakan batu berlian, hingga injeksi vitamin C.
Baca Juga: 4 Basic Skincare yang Paling Dibutuhkan untuk Merawat Kulit Wajah