Infografis
Suara.com - Jennifer Jill baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengatakan, pernah melepas celana dalamnya saat sedang makan malam bersama suaminya, Ajun Perwira di restoran Italia.
Berdasarkan pernyatan Jennifer Jill, hal tersebut merupakan fantasi seksual yang dimilikinya. Apakah ini tandanya Jennifer Jill eksibisionis?
"Gue WhatsApp dia dong, gue jatuhin kain (napkin). Gue bilang tolong ambilin dong. Terus dia ya ambil aja sendiri yang, ngapain WhatsApp aku," kata Jennifer Jill dilansir dari Youtube Melaney Ricardo, Rabu (28/9/2022).
"Gue WhatsApp, ambilin dong celana dalam gue. (Ajun nyuruh) pakai dong. (Gue) no, pakain. Do it atau gue keluar dari sini nggak pakai apa-apa lho, " kata Jennifer Jill.
Baca Juga: Jennifer Jill Punya Fantasi Seksual Gila, Ngaku Pernah Lepas Celana Dalam di Restoran
Peristiwa tersebut juga yang membuat Ajun Perwira terheran-heran dengan fantasi seksual istrinya. Apalagi fantasi seksual tersebut terbilang aneh karena Jennifer Jill membuka celana dalam di publik secara tiba-tiba.
Untuk fantasi seksual membuka celana tersebut, biasa dikenal dengan nama eksibisionis. Melansir laman Thriveworks, American Psychiatric Association, eksibisionis merupakan gangguan yang membuat seseorang ingin mengekspos organ seksualnya secara tiba-tiba atau persetujuan orang lain.
Biasanya, orang yang mengalami eksibisionis menunjukkan organ seksual tersebut pada orang-orang yang tidak dikenalnya. Ketika melakukan hal tersebut, penderita akan mendapatkan kepuasan seksual.
Kondisi eksibisionis ini juga terbilang cukup ekstrem. Gangguan ini juga lebih sering dialami pada laki-laki. Penyebab seseorang mengalami eksibisionis juga beragam, mulai dari kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, pedofilia, atau bahkan trauma pelecehan seksual.
Penderita eksibisionis biasanya akan mengalami berbagai gejala yang di antaranya sebagai berikut.
- Kebiasaan tersebut terjadi selama enam bulan
- Aksi menunjukkan alat kelamin tersebut dilakukan berulang-ulang
- Perilaku tersebut membuat penderita tertekan
- Ketidakmampuan untuk mengendalikan permasalahan tersebut
- Kehidupan sosialnya menjadi terganggu
- Biasanya menunjukkan alat kelamin tanpa persetujuan orang lain
Orang yang mengalami eksibisionis membutuhkan pengobatan untuk mengatasi masalahnya tersebut. Terdapat beberapa cara dan pengobatan untuk mengatasi masalah eksibisionis, di antaranya terapi oleh ahli dan mengonsumsi obat-obatan agar mengontrol hasrat seksualnya.
