Suara.com - Penyanyi sekaligus Penggiat Alam Fiersa Besari menanggapi kejadian balita alami hipotermia karena dibawa mendaki dan tersesat 2 hari di Gunung Soputan.
Hipotermia adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh turun menjadi sangat rendah. Normalnya, suhu tubuh normal berada di sekitar angka 37° celcius. Ketika terkena hipotermia, suhu tubuh mencapai angka di bawah 35°celcius.
Pelantun 'Melawan Hati' itu bercerita, ia juga sempat punya keinginan yang sama membawa anaknya mendaki gunung, tapi akhirnya pilih mengurungkan niat tersebut.
"Dulu, sebelum punya anak, saya juga bercita-cita membawa anak mendaki. Tapi, ketika Neng Kinasih lahir, impian itu hilang seketika. Mungkin karena saya over protective. Anak harus saya lindungi, bukan malah memuaskan ego pribadi," ujar Fiersa dalam cuitannya di Twitter dikutip suara.com, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Pilu Tangis Resilla, Balita Alami Luka Bakar dan Kehilangan Telinga Akibat Disiram Air Keras Ayah
Menurut ayah satu anak itu, meski mendaki gunung bersama kedua orangtuanya, namun tidak lantas menghilangkan risiko bahaya tinggi dari kegiatan luar ruangan seperti ke gunung.
"Patut diingat, kegiatan di alam terbuka memiliki risiko besar. Membawa balita ke hutan, berarti harus siap dengan segala kemungkinan buruk. Sekiranya tidak siap, jangan," sambung Fiersa.
Sementara itu mengutip Hello Sehat, gejala hipotermia bisa berupa kelelahan, reaksi tubuh yang melambat, mengantuk, denyut nadi lemah, detak jantung semakin cepat, napas cepat, kulit pucat dan kebingungan.
Bila suhu tubuh mencapai 28° celcius hingga 32° celcius, dikatakan mengalami hipotermia sedang. Pada tahap ini, tubuh sudah tidak menggigil, tetapi akan muncul warna kebiruan pada kulit dan tingkat kesadaran yang semakin menurun.
Tubuh sudah mengalami hipotermia berat bila suhunya berada di bawah 28° celcius. Gejala yang muncul dapat berupa henti jantung, sesak napas, dan penumpukan cairan pada paru-paru. Pada kondisi ini, tubuh bisa mengalami koma atau bahkan kematian.
Baca Juga: Sempat Membaik Usai Dirawat di RS, Bayi Penderita Gizi Buruk di Sukabumi Hembuskan Napas Terakhir
Pertolongan pertama hipotermia yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pindahkan orang yang mengalami hipotermia ke tempat yang lebih hangat bila memungkinkan. Kemudian, baringkan orang tersebut di atas selimut atau permukaan hangat lainnya.
- Lindungi orang tersebut dari hawa dingin dan angin menggunakan selimut atau mantel kering. Tutupi juga bagian kepala, biarkan hanya wajahnya yang terbuka.
- Bila ia menggunakan pakaian yang basah, segera lepaskan. Jika perlu, potong pakaian untuk menghindari gerakan yang berlebihan.
- Gunakan kompres hangat dan kering. Gunakan kompres hanya pada leher, dinding dada, atau selangkangan. Jangan memberikan kompres pada tangan atau kaki.
- Pantaulah pernapasannya. Bila pernapasan terhenti atau terlihat rendah, segera berikan napas buatan (CPR)
- Bila orang yang terkena hipotermia masih dalam keadaan sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat yang manis dan tanpa kafein untuk membantu menghangatkan tubuh.