Suara.com - Bagi sejumlah orang, menggunakan alat bantu seksual maupun alat kontrasepsi ternyata telah cukup awam dilakukan. Salah satunya, kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Selain kondom, ada dua alat bantu seksual lain yang cukup banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia. Brand alat kesehatan seksual Vivo mencatat kalau lubrikan atau pelumas dan aksesoris seperti alat getar menjadi produk yang juga cukup banyak dibeli, selain kondom.
"Paling banyak lubrikan pelumas. Bagi suami istri yang sudah berumur kan mungkin perlu itu, agar tidak sakit juga. Sama aksesoris kaya alat getar-getar, seperti cincin getar atau kondom getar. Jadi dia pakai kondom dulu terus cincin dipakai," ungkap Presdir PT Danpac Pharma Yoefan Miraatmaja usai peluncuran pameran Art Exhibition di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (26/9/2022).
Menurut Yoefan, penjualan lubrikan dan kondom hampir sama. Hanya saja, untuk kondom, masyarakat juga mungkin mengenal brand lain.
Baca Juga: Geger 'Benda Keramat' Tertinggal di Bangku Kereta, Bikin Penumpang Melotot, Netizen: Apaan Tuh?
"Jadi total penjualan satu per tiga kondom, satu per tiga lubrikan, satu per tiga lagi aksesoris," katanya.
Untuk produk lubrikan dari Vivo, ia menambahkan kalau kebanyakan produk yang diminati berupa berbahan dasar air. Karena dianggap lebih natural dan mudah dibersihkan. Selain itu, lubrikan water base juga lebih aman digunakan untuk aktivitas seks oral.
"Di kita ada lubrikan water base, ada yang oil base. Kalau oil base, lebih lama, susah bersihkan, dan kalau diseprai bisa bercak," kata Yoefan.
Di antara ketiga produk yang paling banyak dibeli masyarakat, Yoefan mengatakan kalau kondom memang menjadi yang paling mudah didapat karena juga tersedia di berbagai minimarket.
Meski begitu, ia merasa masih ada masyarakat yang malu saat membelinya. Untuk itu, dengan adanya ecommerce, menurutnya itu bantu memudahkan untuk beli alat kontrasepsi tersebut.
Baca Juga: Cara Memakai Kondom dengan Benar, Bikin Ereksi Lebih Tahan Lama
"Salah satunya menekan tingkat kehamilan tidak direncanakan. Bukan berarti kita dukung seks sebelum nikah. Tapi juga gak bisa larang karena itu naluriah," katanya.