Serba-serbi Upacara Tedhak Siten, Tradisi untuk Anak yang Syarat Makna

Selasa, 27 September 2022 | 18:50 WIB
Serba-serbi Upacara Tedhak Siten, Tradisi untuk Anak yang Syarat Makna
Momen tedak siten Ameena. (Instagram/ aurelie.hermansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tedhak Siten merupakan salah satu budaya Jawa yang perlu dilestarikan. Upacara tedhak siten adalah tradisi yang digelar untuk bayi yang baru mulai belajar berjalan. Tradisi ini sudah diselenggarakan secara turun temurun serta syarat akan doa dan harapan orangtua pada sang anak.

Lantas, seperti apa prosesi dan makna Tedhak Siten itu sendiri? Berikut penjelasan yang telah dirangkum dari laman Kebudayaan Jogjakota.

Mengenal Upacara Tedhak Siten

Upacara tedhak siten adalah salah satu prosesi adat adat Jawa yang dilakukan saat seorang anak berusia delapan bulan. Tedhak sendiri berarti turun atau menapakkan kaki, sementara siten adalah siti atau tanah. Jadi, tedhak siten adalah upacara saat seorang anak menginjakkan kakinya ke tanah untuk pertama kali.

Baca Juga: Sama-sama Cantik, Intip 8 Gaya Ashanty dan Krisdayanti di Prosesi Tedak Siten Ameena Hanna Nur Atta

Sebagaimana upacara adat Jawa lainnya yang sarat akan makna, tedhak siten juga menjadi simbol bimbingan orang tua dalam menjalani kehidupan anaknya kelak.

Momen tedak siten Ameena (YouTube/AH)
Momen tedak siten Ameena (YouTube/AH)

Ubo Rampe Tedhak Siten

Jika ingin mengadakan tedhak siten, Anda perlu menyediakan Uba Rampe atau perlengkapan seperti kurungan (seperti kurungan ayam) yang diisi beragam mainan atau alat tulis, alat musik, dan masih banyak lagi. Barang-barang ini akan untuk menunjukkan ketertarikan si kecil.

Selain itu, siapkan juga jadah tujuh warna, tangga dari tebu, air, ayam panggang, jajanan pasar, ayam panggang, jajanan pasar, dan tumpeng nasi kuning yang lengkap dengan gudangan.

Prosesi Tedhak Siten

Baca Juga: Gen Halilintar Jadi Pertanyaan di Tedak Siten Baby Ameena, Netizen: Kenapa ya Enggak Pernah Ada?

1. Membersihkan kaki

Pada prosesi ini, orang tua akan menggendong, kemudian mencuci kaki anak mereka sebelum menginjakkan ke tanah untuk pertama kalinya. Prosesi ini bermakna bahwa menapaki kehidupan perlu dilakukan dengan niatan yang suci.

2. Berjalan melewati jadah

Pada usia ini, anak sudah mulai bisa berjalan. Dalam prosesi yang ada, mereka akan dituntun sambil berjalan di atas jadah sebanyak 7 buah yang memiliki warna berbeda, yaitu merah, putih, merah jambu, ungu, hijau, biru, dan kuning.

Tujuh dalam Bahasa Jawa disebut pitu. Prosesi ini diharapkan sang anak mendapat pitulungan atau pertolongan dari yang Maha Kuasa selama menghadapi kesulitan hidup.

Warna setiap jadah juga memiliki arti tersendiri yaitu:

  • Merah berarti keberanian sang anak menghadapi kehidupan ke depannya
  • Putih berarti kesucian selama menjalankan hidup
  • Merah jambu berarti cinta kasih kepada orang sekitar seperti keluarga
  • Ungu berarti kesempurnaan
  • Hijau berarti kesuburan akan lingkungan sekitar
  • Biru berarti ketenangan selama menjalani hidup terutama menghadapi masalah
  • Kuning berarti kekuatan lahir dan batin

3. Menaiki tangga

Anak tangga dari tebu ini terdiri atas tujuh buah yang disimbolkan sebagai perjalanan hidup si anak kelak sampai mencapai puncak. Tebu sendiri berasal dari kata antebing kalbu yang berarti rasa percaya diri dan tekad kuat. Prosesi ini diharapkan membuat si kecil tidak mudah menyerah akan cita-citanya.

4. Kurungan

Prosesi tedak siten selanjutnya adalah memasukkan anak ke dalam kurungan ayam yang sudah diberi berbagai isian. Kurungan ini menggambarkan kehidupan nyata yang akan dimasuki si kecil saat dewasa nanti. Benda yang diambil di dalam kurungan akan menggambarkan profesi yang akan dijalani kelak saat sudah dewasa.

5. Memandikan anak

Air yang digunakan untuk memandikan anak saat tedhak siten umumnya diambil pada malam hari, sekitar pukul 10-12 malam yang kemudian didiamkan sampai esoknya terkena sinar matahari.

Pemandian ini dilakukan dengan campuran bunga dengan harapan kelak si kecil dapat mengharumkan nama keluarga dan dirinya sendiri.

6. Berbagi udhik-udhik

Udhik-udhik adalah uang logam yang dicampur dengan bermacam bunga. Udhik-udhik kemudian akan disebarkan pada para tamu yang hadir. Harapannya, si bayi ke depannya diberi rezeki yang cukup sehingga dapat berbagi kepada sesama.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI