Suara.com - Brand Gucci membawa kehebohan di Milan Fashion Week 2022 dengan menampilkan 68 model kembar identik pada Jumat (23/9/2022) lalu.
Setelah berjalan di dua landasan pacu terpisah yang dipisahkan oleh dinding potret, 68 pasangan kembar dan kembar identik saling bergandengan tangan untuk final Gucci Twinsburg.
Mereka mengenakan penampilan yang identik serta busana unik, seperti gaun bunga, jubah beludru, blazer berpayet, gaun berpayet ketat, setelan dengan print cerah dan kerah reflektif.
Runway peragaan busana bertajuk Gucci Twinsburg ini pun dipagari dengan potret yang diambil oleh Mark Peckmezian.
Baca Juga: Model Sengaja Berjatuhan di Runway, AVAVAV Sentil soal Kekayaan Palsu
Konsep peragaan busana yang mempersembahkan koleksi Gucci Twinsburg Spring/Summer 2023 ini cukup personal bagi sang creative director, Alessandro Michele.
"Saya adalah anak dari dua ibu: ibu Eralda dan ibu Giuliana. Dua wanita luar biasa yang telah menjadikan identitas kembar sebagai esensi dari keberadaan mereka," tulis Alessandro Michele melalui surel yang dikirim sejenak sebelum peragaan busana dimulai.
Tak suma soal menampilkan model dengan fisik serupa, Alessandro juga mengeksplorasi tema ganda dan identitas pribadi. Mendorong refleksi tentang bagaimana identitas dipahami melalui kehadiran orang lain.
"Saya menggunakan runway sebagai panggung teatrikal, dan mode berbicara dengan kuat pada ide-ide tentang yang lain. Saya tahu bahwa saya memiliki sisi lain dari diri saya, saya bertemu dengannya ketika saya pergi ke terapis saya. Kita semua memiliki sisi lain dari diri kita, dan terkadang kita bertemu orang itu, dan berpegangan tangan," kata Michele, dikutip dari The Guardian.
Di Gucci Twinsburg, Alessandro Michele menghadirkan serangkaian tampilan yang memadukan lambang dan ikon merek, menawarkan sentuhan berani pada penjahitan dan apresiasi budaya Tiongkok yang elemennya menambah kedalaman dan keindahan narasinya.
Baca Juga: Juri Pilih 6 Model Nasional Jadi Icon IFW 2023, Apa Saja Kriterianya?
“Saya sangat terpesona dengan budaya Tiongkok, yang berasal dari tempat yang tampaknya sangat jauh, tetapi juga sangat terhubung dengan Eropa. Itu mempengaruhi budaya Eropa dan mengubah perspektifnya, dan ini adalah pengingat bahwa kita lebih dari satu – kita banyak," kata Creative Director tentang inspirasi di balik koleksi terbarunya.