Suara.com - Seorang pria mengeluhkan sikap istrinya yang masih tidak mau punya anak setelah menikah tiga tahun. Hal tersebut kemudian kerap jadi pemicu pertengkaran di antara keduanya.
Dirangkum dari Times of India, pria yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa istrinya masih ingin menunda kehamilan. Padahal, dirinya sudah ingin memiliki anak dari pernikahan mereka.
"Kamu berdua berusia akhir 20 tahunan dan awal 30 tahunan. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk merencanakan punya bayi," ungkap pria ini.
"Namun, istri saya terus meminta waktu dan mencoba menjelaskan bahwa kami belum siap," imbuhnya.
Baca Juga: VIDEO Ayu Ting Ting Menangis Nyanyi Lagu Pernikahan: Manusia Paling Buruk, Paling Terhina
Pria ini mengungkapkan, perkara ingin punya anak ini telah membuat mereka sering bertengkar. Dia juga mengaku tidak mengerti apa masalah sebenarnya. Dia merasa apa yang dikatakan sang istri hanya alasan yang dibuat-buat.
Pria tersebut kemudian meminta saran dengan bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk meyakinkannya?"
Di sisi lain, sang istri pun menjelaskan alasannya masih ingin menunda momongan. Saat ini, mereka sama-sama bekerja kantoran, tapi dia merasa mereka belum siap secara finansial. Pasalnya, biaya hidup saat ini begitu mahal, termasuk perawatan anak, pendidikan, hingga akses layanan kesehatan.
"Saya pikir, penting bagi kamu untuk memiliki tabungan yang cukup sebelum merencanakan punya anak karena hanya satu dari kami yang akan bisa bekerja setelah adanya bayi, setidaknya selama setahun," ujarnya menerangkan.
Namun, apa yang dia dipikirkan dan pertimbangkan rupanya tak bisa diterima sang suami. Bukan cuma suaminya, ibu mertua wanita ini juga ikut mendesaknya segera punya anak. Alhasil, meerka jadi bertengkar setiap hari.
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Terburu-buru Menikah, Setuju?
"Ini sangat melelahkan dan terkadang saya putus asa," tuturnya.
Tannaz Irani dari Aanya Wellness kemudian menyarankan pihak suami untuk lebih berusaha memahami kecemasan istrinya. Jika semua direncanakan secara matang, dikatakan bahwa itu akan membuat sang istri merasa jauh lebih baik.
"Sebagai seorang suami, Anda perlu memiliki rencana bahwa ketika istri saya melahirkan, apakah saya punya cukup uang untuk biaya melahirkan, situasi darurat, pendidikan? Apakah tabungan kami cukup?"
Menurut Tannaz, sikap sang istri yang memikirkan banyak hal sebelum memiliki bayi adalah sesuatu yang baik. Dia hanya ingin orang-orang di sekitarnya juga berpikir ke depan.
Pasangan ini kemudian disarankan kembali duduk berdua dan membicarakan dari hati ke hati soal rencana memiliki anak. Sebagai calon orangtua, semua memang perlu direncanakan dengan baik.