Suara.com - Setelah bercerai dari Andre Irawan, Roro Fitria mengaku masih mengalami trauma akibat mantan suaminya itu. Roro sendiri mengaku ia sempat mendapat perlakuan kasar dari mantan suaminya tersebut sehingga membuatnya sulit melupakannya.
"Sampai saat ini Nyai masih trauma. Perlakuan, tutur katanya, segala tindak tanduknya yang jadi kekerasan verbal atau non verbal itu sangat membekas di hati," ungkap Roro Fitria di kawasan Kebagusan, Jakarta (25/9/2022).
Tidak hanya itu, belum lama ini, Roro Fitria menuturkan, ia belum siap bertemu Andre Irawan. Dalam acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV tersebut, Ia mengaku cemas kalau melihat, bahkan mendengar suara Andre Irawan.
"Mendengarkan suaranya pun Nyai masih cemas," ujar Roro Fitria.
Baca Juga: Nyesek, Roro Fitria Ungkap Suaminya Pernah Sumpahi Sang Anak Mati
Sebuah kekerasan dalam rumah tangga memang menjadi hal yang menyakitkan. Biasanya pihak yang tersakiti akan mengalami trauma yang membuatnya sulit melupakan kejadian tersebut.
Untuk mengatasi rasa trauma yang dialami juga membutuhkan waktu. Melansir laman Healthshots, berikut terdapat beberapa cara mengatasi trauma akibat kekerasan dalam rumah tangga.
Mengenali sebuah kekerasan rumah tangga
Biasanya, pasangan baru menyadari sebuah kekerasan dalam rumah tangga setelah berpisah. Selain itu, kekerasan dianggap hanya dalam bentuk fisik saja. Padahal, sebuah kekerasan dapat terjadi dalam bentuk apa saja, termasuk ucapan.
Oleh sebab itu, untuk menghadapinya, ketahui jika pasangan telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Jika memang tidak bisa diubah, maka lebih baik meninggalkannya untuk menghindari trauma yang berkepanjangan.
Baca Juga: Pusaka Warisan Orangtua Disinggung Suami, Roro Fitria: Beli Rumah Sendiri Sana!
Cintai diri sendiri
Salah satu menghadapi trauma kekerasan rumah tangga adalah mencintai diri sendiri. Dengan belajar memahami serta mencintai diri sendiri, itu akan membantu untuk keluar dari trauma yang dihadapi. Mencintai diri sendiri juga percaya jika akan ada keajaiban yang terjadi di masa depan. Dengan demikian, orang tersebut tidak akan begitu memikirkan luka trauma yang dialaminya.
Konsultasi dengan terapis
Cara lain untuk menghadapi trauma yaitu dengan melakukan konsultasi bersama terapis. Biasanya, terapis akan memberikan bantuan bagaimana menghadapi trauma yang dialami. Selain itu, terapis juga akan lebih memahami emosi yang dialami orang tersebut. Terapis juga akan membantu mengeluarkan emosi yang tersimpan sehingga perasaan akan menjadi jauh lebih baik.
Membangun kembali kehidupan diri sendiri
Satu hal yang mampu menghadapi trauma karena kekerasan rumah tangga yaitu menerimanya. Namun, setelah itu coba lupakan segala hal buruk tersebut dan membangun kembali kehidupan dari awal. Dengan begitu, orang tersebut akan mencoba lebih fokus terhadap masa depannya yang ingin diraih.
Meski melupakan kejadian pahit seperti kekerasan dalam rumah tangga tidak mudah, mencoba membangun hidup kembali akan mengurangi luka yang dialami. Dengan begitu, seseorang juga tidak akan berlarut-larut dalam trauma tersebut.