Suara.com - Ketua DPR-RI Puan Maharani melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Warung Pecel dan menyantap nasi pecel.
Puan mengklaim PDIP dan PKB sebagai partai wong cilik, sehingga mengaku lebih nyaman melakukan pertemuan di sebuah warung makan.
"Tidak di kantor, tidak di rumah, pertemuan hari ini di warung pecel. Kenapa warung? Ya kenapa tidak, PDI Perjuangan dan PKB sama-sama partainya wong cilik, partainya wong sandal jepit. Akar rumput inilah yang menjadi energi perjuangan kami," ujar Puan melalui cuitannya di Twitter, dikutip suara.com, Senin (26/9/2022).
Tapi, benar nggak sih sebenarnya pecel makanan rakyat kecil alias wong cilik?
Pakar Kuliner Nusantara, Chef William Wongso membenarkan anggapan tersebut, karena menurutnya segala yang berbau nasi merupakan makanan rakyat Indonesia di masa terdahulu.
"Iya, nasi pecel itu makanan rakyat, karenakan ada nasinya. Sama kaya sagu atau jagung di daerah tertentu jadi makanan utama, karena mudah ditemukan dan ditanam rakyat Indonesia di sekitar rumah," ujar Chef William saat dihubungi suara.com, Senin (26/9/2022).
Bahkan menurut lelaki kelahiran Malang, 12 April 1947 itu, pecel merupakan makanan favorit Presiden Ir. Soekarno saat berkunjung ke daerah Jawa Tengah, khususnya Madiun.
"Tapi ada perbedaan nih, antara pecel Madiun yang lebih ringan dan suka dicampur nasi dengan pecel Blitar yang kuahnya lebih kental, dan nasinya dibuat lontong baru disiram bumbu dan aneka sayuran," paparnya.
Sementara itu mengutip situs Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Kemendikbud, makanan tradisional pecel atau pecel Madiun adalah terbuat dari berbagai macam sayuran yang direbus.
Baca Juga: Sinyal Koalisi Duo Klasik PDIP-PKB Usai Pertemuan Di Warung Pecel
Konsep hidangannya seperti salad bagi orang Eropa, yaitu sayuran segar yang sudah dimasak kemudian disiram dengan sambal pecel.