Suara.com - Sebagai seorang artis, penyanyi, hingga pengusaha, Cinta Laura memang diketahui sebagai sosok yang pekerja keras. Hal ini karena menjalani semua itu secara bersamaan bukanlah sesuatu yang mudah.
Di samping itu, Cinta Laura mengakui kalau dirinya seorang workaholic. Pemain film The Ninth Passengers ini mengatakan, ia bahkan bisa stres jika mendapat waktu libur yang lama. Cinta Laura menuturkan, ia lebih menyukai melalukan berbagai hal yang membuatnya tetap aktif.
"Gimana ya aku ya workaholic. Jadi kadang-kadang sama manajer sudah bilang break tiga hari, tapi baru satu setengah hari aku sudah bilang bosan. Pengin ngelakuin sesuatu yang produktif," kata Cinta Laura, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).
"Memang mungkin, pada dasarnya aku orang yang sangat ambisius jadi dikasih libur terlalu lama malahan stres. Jadi mending stres karena pekerjaan daripada libur," kata Cinta Laura menambahkan.
Baca Juga: Cinta Laura Ungkap Tips Sukses dalam Berkarir dan Gemar Bantu Sesama
Bahkan, Cinta Laura sendiri mengakui kalau ia bekerja sekitar 18-20 jam per hari. Anehnya, Cinta mengaku sangat menikmati pekerjaannya, dan malah stres bila tak ada pekerjaan.
Berbicara mengenai workaholic sendiri, biasanya berkaitan dengan orang-orang yang memang gila kerja. Melansir laman Wearethecity, workaholic biasanya dialami dalam jangka waktu yang panjang. Kondisi ini juga juga menimbulkan beberapa gejala di antaranya sebagai berikut.
- Bekerja lembur atau membawa pulang pekerjaan ke rumah
- Memeriksa pesan terkait pekerjaan di rumah, bahkan mungkin di tengah malam
- Bekerja atau terus-menerus memeriksa pesan di hari libur
- Waktu dan hubungan dengan orang lain terganggu
- Kurang tidur
- Kehidupan sehari-hari akan sangat bergantung pada pekerjaan
Untuk mengatasi workaholic ini, dibutuhkan usaha yang ekstra sehingga rasa candu terhadap pekerjaan menjadi hilang. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi workaholic.
1. Akui jika itu adalah masalah
Cara untuk mengatasi workaholic yaitu orang tersebut harus mengakui jika hal itu merupakan sebuah masalah. Workaholic akan memengaruhi kehidupannya dalam berbagai aspek termasuk kehidupan sosial. Dengan begitu, orang tersebut akan mencoba mengurangi masalah yang dialaminya itu.
Baca Juga: Inspiratif! Cinta Laura Ungkap Cara Manfaatkan Kesuksesan Untuk Bisa Bantu Orang yang Membutuhkan
2. Pikirkan jika workaholic akan jadi sumber masalah lainnya
Sidat workaholic juga akan memberikan dampak negatif lainnya. Hal ini akan menjadi potensi permasalahan lain, terutama dalam kehidupan sosial. Bahkan, workaholic juga akan membuat diri sendiri selalu merasa tidak puas dengan apa yang dicapainya. Itu juga akan berpengaruh pada komitmennya. Dengan memikirkan dampak negatifnya, orang tersebut akan mengetahui jika kebiasaannya itu justru tidam baik untuknya.
3. Ketahui tujuan hidup yang lebih baik
Untuk mengatasi workaholic, seseorang dapat mencoba memggambarkan ke mana tujuan yang diinginkannya. Dengan membayanhkan hal tersebut, ia akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga akan membuatnya memiliki gambaran apakah kehidupannua sebagai workaholic akan memberikan kesempatan untuknya mencapai tujuan tersebut atau tidak.
4. Tentukan batasan diri
Seseorang menjadi workaholic karena ia tidak sadar jika apa yang dilakukannya berlebihan. Untuk itu, penting memiliki batasan-batasan diri sendiri sehingga apa yang dikerjakannya tidak berlebihan. Hal ini juga akan membuat pola kerja menjadi lebih sehat.
5. Minta bantuan orang lain
Terkadang sangat sulit untuk menyadari jika diri sendiri adalah seorang workaholic. Untuk itu, meminta bantuan orang lain baik di tempat kerja, rumah, teman dekat, atau ahli dapat menjadi pilihan. Mereka yang akan menjadi pengingat diri sendiri jika orang tersebut telah melewati batas normal dalam bekerja. Dengan begitu, ia akan mulai terbiasa melakukan hal-hal dalam batas normal.