Suara.com - Krisis iklim menjadi perbincangan yang banyak didiskusikan dalam beberapa waktu belakangan. Kondisi tersebut membuat masyarakat mau tidak mau mesti beralhir melakukan transisi energi dari fosil ke yang terbarukan.
Topik tersebut yang juga dibahas dalam ICONETSI atau International Conference on Engineering and Information Technology for Sustainable Industry 2022 yang diadakan oleh Swiss German University. Dalam konferensi bertema, “Innovation and Technology for Resilient and Sustainable Industry” Coordinator of Sustainable Energy and Environment Swiss German University (SGU), Evita Legowo mengatakan bahwa pemahaman terkait transisi energi perlu dimiliki oleh mahasiswa.
"Sebagai orang energi, saat ini dengan kondisi Rusia menyerang Ukraina kita merasakan dampaknya dan itu karena Rusia yang menyuplai gas ke Eropa. Oleh karena itu transformasi energi penting," kata Evita.
Ia mengatakan bahwa penting bagi mahasiswa dan peneliti untuk mencari solusi untuk mencari energi baru terbarukan. Konferensi yang digelar tersebut, menurut Evita penting mendorong bagi para para enginer mencari solusi energi yang lebih terbarukan.
"Jadi isu ini bukan hanya penting, karena begini, transisi energi, selama ini kita berbicara energi fosil, bahwa itu tidak renewable haru berani energi lebih baru yang renewable," kata dia.
"Penting bagi anak muda saat ini artinya kita harus mempersiapkan tenaga ahli di bidang energi, karena tidak ada negara yang butuh energi, bahwa mahasiswa anak anak muda, menggantikan kami-kami, dan menggantikan energi baru dan terbarukan."
Sementara itu, Dean Faculty of Business and Communication - MBA at Swiss German University, Yosman Bustaman mengatakan bahwa melihat kondisi krisis energi, memperlihatkan ketergantungan banyak negara terhada energi fosil.
"Makanya sekarang kita para mahasiswa, memberikan kontribusi mereka menciptakan inovasi terbaru, tapi terhadap teknologi, inovasi itu juga berasal dari mahasiswa teknologi baru untuk mencari solusi energi baru terbarukan," kata dia.
Baca Juga: Bendahara Yayasan Alfian Husin Ary Meizari Alfian Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Rektor Unila