Suara.com - Setiap produk makanan, terutama yang sudah dapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pasti terdapat label makanan pada kemasan.
Konsumen disarankan untuk selalu membaca label makanan yang tertera, tujuannya agar tahun kandungan bahan yang bisa memicu alergi.
Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., menyampaikan bahwa bahan pangan termasuk salah satu pemicu alergi yang umum terjadi. Alergi bisa dipicu karena bahan baku makanan, seperti kacang-kacangan, susu, juga telur. Bisa juga karena zat kimia pengawet makanan.
"Cek dilabel komposisi dan ada tulisan yang di-bolt (cetak tebal). Bahan seperti kedelai, gandum, kacang, itu ada potensi alergen karena itu biasanya ada peringatan di kemasan," jelas prof Hardin saat acara Ngobrol Baik Bareng ABC di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Punya Alergi yang Langka, Kulit Gadis Ini Terbakar Bila Kena Air
Zat kimia yang menjadi bahan pengawet juga sebenarnya aman digunakan asalkan penggunaan dan kadarnya sesuai dengan yang sudah diatur oleh BPOM.
Prof. Hardin menegaskan bahwa memastikan adanya label izin BPOM pada kemasan pangan juga sangat penting. Karena dengan begitu produk tersebut telah dipastikan aman dari zat kimia berbahaya.
"Untuk jadi konsumen cerdas pilih produk sesuai kebutuhan. Pilih yang aman, berkualitas, ciri-cirinya kalau produk bermerek sudah ada BPOM-nya. Jangan hanya tergiur harga 50 persen. Pastikan juga bentuknya gak berubah, warna gak berubah, aroma gak berubah," tuturnya.
Selain itu, jangan lupa pastikan makanan kemasan masih dalam batas aman tanggal kadaluwarsa.
Membaca label makanan tersebut cukup dilakukan satu kali saja ketika baru pertama kali mencoba produk. Apabila setelahnya tidak ada reaksi alergi apa pun, artinya produk itu aman untuk dikonsumsi secara berulang.
Baca Juga: Serba-serbi Anak Nikita Willy Alergi Udara Kotor Hingga Penjelasan Dokter Tentang Penyebabnya
Prof Hardin menyampaikan bahwa tanda alergi makanan pada umumnya sama seperti reaksi alergi lain. Seperti, muncul ruam, kemerahan, gatal, hingga paling parah menyebabkan sulit nafas.
"Bisa saja tanda alergi sulfit dan benzoat seperti alergi debu, tergantung imun mana yang lagi lemah. Umumnya ruam, kemerahan, kalau tambah parah bisa jadi sulit bernapas. Orang asma bisa tambah parah asmanya," pungkasnya.