Suara.com - Seseorang yang memiliki alergi lebih baik untuk menjauhi hal-hal yang dapat memicu reaksi tubuhnya. Namun apa jadinya bila pemicu alergi adalah air?
Situasi yang dialami seorang gadis asal Missouri ini cukup kompleks dan tidak terduga. Pasalnya empat bulan yang lalu ia didiagnosis dengan aquagenis urticaria, sebuah kondisi langka ketika kulit akan bereaksi parah saat bertemu air.
Dilansir dari nypost, awalnya gadis bernama Sadie Tessmes ini sedang mandi dan tiba-tiba saja kulitnya memerah seperti terbakar dan terasa sangat perih. Ibunya sempat mengira bahwa hal tersebut terjadi lantaran suhu air yang dipakai terlalu panas.
Namun, hal ini memburuk lantaran tiap kali ia menangis dan berkeringat, kulitnya akan kembali bereaksi.
Baca Juga: Kaya Manfaat untuk Kulit, Ini Cara Membuat Bawang Putih Jadi Bawang Hitam
"Ini sangat menyakitkan dan membuatku menangis dan akhirnya justru semakin memburuk karena aku alergi dengan air mataku sendiri. Ini membuatku cukup stres," ungkapnya.
Penyakit ini juga membuatnya khawatir dalam menjalani hidup. Tessmer mengaku sangat berhati-hati dengan air di bagian wajah atau leher karena dapat menimbulkan syok anafilaksis yang bisa menganggu tekanan darah.
Ibunya bahkan memindahkan sekolahnya menjadi homescholling agar dapat memantau keadaannya. Ini juga membantunya menghindari kegiatan fisik yang dapat membuatnya berkeringat.
Selain itu, alergi langka ini membuat kesehatan mental Tessmer tergganggu. Ada banyak hal yang sebelumnya ia sukai namun kini tak bisa dilakukan, seperti berenang dan bermain sepak bola.
"Aku berpikir hidupku sudah berakhir. Aku ingin berkarir di militer dan aku sadar bahwa kini aku tidak bisa melakukannya lagi," tutur Tessmer.
Baca Juga: Pakai Sunscreen Wajah Bisa Menyebabkan Kebotakan, Dokter Kulit Ungkap Penyebabnya
Ia juga khawatir orang-orang tidak percaya dengan penyakit yang menimpanya lantaran alergi air ini dialami oleh 50 hingga 100 orang saja dari keseluruhan populasi manusia di dunia.