Suara.com - Kekinian, alat untuk memisahkan kopi dai bijinya serta mengolahnya pun sudah semakin modern dan canggih. Tapi bagaimana halnya dengan orang-orang zaman dahulu?
Bicara soal biji kopi, belum lama ini publik dibuat gagal fokus usai melihat foto jadul sekelompok pria berpakaian tradisional.
Diunggah oleh akun Facebook Dedy Purwandi Eko Pramono, tampak sebuah foto jadul sekelompok pria tengah duduk bersila, berkumpul di depan tumpukan kopi.
Menjadi perbincangan usai dibagikan ke forum Indonesia Tempo Doeloe, foto jadul tersebut menurut keterangan diambil pada tahun 1920.
"Buruh pemisah biji kopi dari kulitnya, Priangan, 1920," tulis Dedy Purwandi Eko Pramono pada caption-nya. Pengguna Facebook tersebut sebenarnya mengunggah ulang arsip online koleksi KITLV.
Banyak foto lawas puluhan tahun lalu koleksi KITLV yang tersimpan di situs Leiden University Libraries. Foto mengenai orang-orang dengan biji kopi di dekatnya tersebut diperkirakan direkam pada kisaran 1900 hingga 1930.
Deskripsi foto pada arsip online mengungkap bahwa orang-orang itu sedang memisahkan biji kopi. Ada kemungkinan mereka juga memeriksa kualitas biji kopi dengan mulutnya.
Masih belum diketahui apakah para pria di dalam foto terhitung para pekerja atau orang-orang berada pada masa itu. Para pria dengan blangkon di kepala tersebut terlihat mengitari tumpukan biji kopi yang berada di atas anyaman bambu.
Beberapa di antara mereka memasukkan biji kopi langsung ke dalam mulut. Situs Leiden University Libraries menyimpan banyak foto mengenai pengolahan kopi di masa kolonial Belanda. Foto lawas menampakkan industri kopi pada banyak daerah di Jawa dan Sumatera.
Baca Juga: Wanita Ngaku Istri Polisi Ini Sindir Balik Pernyataan Najwa Shihab: Tetap Harus Gembel
Postingan mengenai pria pemisah biji kopi ini berhasil viral setelah dibagikan puluhan kali oleh netizen. Sebagian warganet turut memuji etos kerja dan kekokohan gigi dari masyarakat tempo dulu. Foto jadul tersebut memancing beragam komentar dari warganet.
"Modern di zamannya. Mereka memanfaatkan kekuatan rahang ciptaan Tuhan," tulis Ubaidillah.
"Gigi tetua kita dahulu memang kokoh dan handal. Buah kopinya gede-gede juga ya. Waktu SD, saya masih ingat sering ngantongin kopi dan ngemut bijinya seperti permen kambium. Bijinya tebal dan rasanya manis," kata warganet lain.
"Kok kalau dilihat dari bajunya mereka mirip kalangan berada atau priyayi ya," pendapat warganet lain.
"Mungkin ini awal mula ide kopi Luwak. Tapi berhubung Luwak nggak mau 'ngelepeh' biji kopi yang sudah terkelupas, jadi ditunggu keluar lewat belakang," canda pemilik akun lainnya.
"Gigi orang dulu kuat-kuat, mantap mbah," puji warganet lain. Itulah tadi foto jadul "pemisahan kopi" di era lawas, bagaimana pendapat kalian?
(Hitekno/Rezza Dwi Rachmanta)