Suara.com - Aturan berpakaian memainkan peran penting dalam keluarga kerajaan, fakta ini bahkan tetap berlaku ketika mereka sedang berduka atas kematian.
Dilansir Hello Magazine, pakaian pemakaman kerajaan sarat dengan tradisi. Itu artinya mereka juga harus mematuhi seperangkat aturan gaya tertentu saat menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin 19 September 2022 mendatang.
Seperti pemakaman non-kerajaan, hitam adalah warna duka. Tetapi ada aturan lain yang juga harus dijunjung tinggi oleh para perempuan kerajaan, termasuk Putri Wales dan Duchess of Sussex, Kate Middleton dan Meghan Markle.
Keduanya akan mengenakan aksesoris kepala berupa kerudung atau veil berkabung renda hitam tradisional dalam beberapa bentuk, karena telah menjadi rutinitas di pemakaman kerajaan selama beberapa dekade.
Baca Juga: Rangkaian Acara Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II
Kate, juga tampak mengenakan veil berduka yang dilekatkan pada fascinator hitamnya saat menghadiri upacara pemakaman Pangeran Philip pada April 2021.
Begitu pula Putri Anne yang juga mengenakan pakaian tradisional di acara tersebut, dengan veil berlapis di bawah topi bertepi lebar.
Karena dia akan hadir di pemakaman mendiang raja yang akan datang, kemungkinan Duchess Meghan akan mengenakan veil berkabung bersama anggota keluarga perempuan.
Veil berkabung di pemakaman Ratu Elizabeth II sendiri bersifat simbolis dan praktis karena dikenakan oleh mereka yang sedang berduka untuk orang yang dicintai. Mereka biasanya terbuat dari bahan renda, tulle, atau jaring halus yang memungkinkan seseorang untuk tetap melihat wajah mereka.
Tujuan praktis dari veil berkabung adalah adalah untuk menyembunyikan wajah seseorang, memberikan privasi ekstra bagi mereka yang sedih atau menangis. Untuk tokoh terkenal seperti bangsawan, kerudung ini juga melindungi orang tersebut dari fotografer.
Baca Juga: 6 Hal Unik tentang Selera Fashion Ratu Elizabeth II, Punya 200 Tas?
Selain veil berkabung, mengenakan warna gelap selama masa duka juga berakar kuat dalam tradisi kerajaan, dan aturannya ditanggapi dengan sangat serius oleh keluarga kerajaan.
Menurut Matthew Storey, kurator di Historic Royal Palaces, pakaian berkabung telah menjadi bagian dari budaya kerajaan Eropa selama berabad-abad, tetapi mencapai puncaknya pada abad ke-19 dengan pengaruh Ratu Victoria.
"Janda diharuskan mengenakan pakaian hitam, lalu putih atau ungu muda, setidaknya selama tiga tahun sebelum dapat kembali ke pakaian berwarna-warni," katanya pada Telegraph.