Ibu Rentan Alami Stres, Ini 3 Tips Agar Tetap 'Waras' dari Psikolog

Jum'at, 16 September 2022 | 12:30 WIB
Ibu Rentan Alami Stres, Ini 3 Tips Agar Tetap 'Waras' dari Psikolog
Ilustrasi ibu (Freepik.com/freepic.diller)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi seorang ibu bukanlah perkara mudah, sederet tugas seakan telah menanti sejak membuka mata di pagi hari hingga kembali tidur di malam hari. Inilah alasan yang membuatnya rentan mengalami stres

Merasa terlalu lelah dan cemas, keinginan menjadi ibu dan istri yang sempurna, ekspektasi kurang realistis terhadap tumbuh kembang anak, bahkan terlalu banyaknya informasi parenting membuat ibu kerap kali menjadi kurang percaya diri dengan keputusan pengasuhannya. 

Oleh karenanya, penting bagi ibu untuk bisa mengenal dan menjaga kondisi dirinya setiap saat, agar tetap dapat menjalankan perannya dengan baik. Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., mengungkap bagaimana seorang ibu dapat mengelola stresnya, agar tetap bisa 'waras' di tengah tantangan yang beragam.

ilustrasi stres (Pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi stres (Pexels.com/Anna Shvets)

"Tiap ibu tantangannya berbeda. Terus kita selalu, oh kalau ibu-ibu stres nanti anak-anaknya gimana ni? Dan bener bahwa kalau kita tidak bisa memanage stres, efeknya interaksi kita sama anak jadi ga positif," jelas Psikolog yang juga merupakan Co-Founder Tiga Generasi, dalam acara #TogetherWithMi bersama Momami, di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Ibu Hamil di Sumut Dicangkul Begal hingga Teriak Minta Tolong, Polisi: Pelaku Masih Dalam Pengejaran

Agar stres yang ada di dalam diri memiliki batasan yang wajar, sehingg kita termotivasi untuk melakukan parenting yang baik, berikut tiga langkah yang bisa ibu lakukan menurut Psikolog Saskhya.

1. Memberi Dukungan dari Orang Sekitar

Menerima dukungan dari orang terdekat adalah hal pertama yang harus ibu lakukan agar terhindar dari stres. Utamanya adalah dukungan dari suami, orangtua, mertua hingga pengasuh lain yang bisa membantu. 

Kerelaan dan keikhlasan hati untuk membiarkan anak diasuh oleh orang lain selaun diri kita adalah hal yang juga penting, kata Saskhya.

"Awalnya sebagai ibu kita sering ga mau kasih anak ke orang lain. Lama-lama, wah bisa jadi 'crazy' nih, saking ga mau delegasi tugas sama orang. Sebenarnya, kalau kita delegasikan tugas kita ke orang lain, kita akan menganggap orang tersebut senagai supporter kita, support system, bukan rival kita," ujar dia. 

Baca Juga: Ibu Hamil Dibegal di Sergai, Kepalanya Dicangkul Hingga Terkapar Bersimbah Darah

2. Dukungan dari Para Ahli

Dukungan para ahli yang kita percaya dapat membantu kita mengatasi masalah juga merupakan hal yang penting. Mulai dari dokter, psikolog, hingga konsultan laktasi.

"Termasuk kayak sekolah, anak sekarang sekolah dari kecil banget ya, dari bayi. Kita bercaya kalau kegiatannya bermanfaat buat anak kita," tambah Saskhya.

3. Perawatan Diri

Hal ini bukan tentang melakukan apa yang kita suka saja, melainkan juga yang memiliki manfaat untuk kita. Dibandingkan asal pesan makanan melalui aplikasi, atur makanan yang berguna bagi tubuh, karena suasana hati juga berasal daru apa yang kita makan. Kata Saskhya, ada hormon-hormon kecemasan yang diproduksi dari pencernaan lewat makanan yang kita makan.

"Olahraha, selipkan me time seperti melakukan hobi, pekerjaan atau drakoran 1 episode sehari," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI