Suara.com - Seiring dengan kemajuan teknologi digital, ancaman yang hadir juga semakin beragam. Mulai dar hacking, phising, hingga penipuan secara online.
Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Wilayah Sumatera di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara ini, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam pemaparannya mengatakan masyarakat di era digital tidak sepenuhnya sehat.
Menurutnya ada beberapa gangguan yang rentan dialami seperti gangguan biologis, ganguan sosiologis, dan gangguan psikologis saat menggunakan media digital. Untuk itu perlu kesadaran diri di dalam dunia digital agar terhindari dari gangguan tadi.
Sementara itu, Muhammad Basiq El Fuadi yang merupakan seorang Peneliti dan Founder Literasi Salam Pelosok Negeri, juga menyatakan bahwa membuat tugas akan lebih mudah bila cakap digital. Namun sebelumnya harus memastikan jika peralatan digital terjaga keamanannya, di antaranya dengan menerapkan password yang sangat kuat dan saling bertautan.
Baca Juga: Bayi Sering Menangis, Begini Cara Terbaik untuk Menenangkannya
“Kita ingin mengerjakan tugas kita, harus mengamankan segala perangkatan digital kita, ini juga penting misalkan kita punya antivirus tautan dengan aplikasi yang kita download. Gunakan password yang kuat, yang panjang, ini juga penting gunakan password yang berbeda jangan sama kan dengan akun lain,” ungkapnya.
Sebagai informasi, laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia.
Kemenkominfo pun merespon makin meningkatnya pengguna internet di Indonesia dengan melaksanakan program literasi digital nasional dalam webinar yang kali ini mengangkat tema “Bikin Tugas Lebih Mudah Bila Cakap Digital.” Di mana kegiatan ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.