Suara.com - Sebuah video TikTok yang diunggah oleh seorang wanita bernama Patricia Stephanie mendadak viral. Di video tersebut, Patricia memperlihatkan kehidupannya sebagai seorang warga Indonesia dengan menyebut dirinya berada di strata sosial "middle class" alias masyarakat kelas menengah.
Namun, video tersebut malah menuai kontroversi karena kalimat "middle class" yang digunakan oleh Patricia. Pasalnya, banyak warganet yang menganggap kehidupan Patricia malah terlihat sangat mewah dengan fasilitas rumah yang memadai dan barang mahal yang digunakan olehnya di video tersebut.
Video tersebut pun mendapat banyak reaksi negatif karena menganggap pemilik video itu terkesan humblebragging alias merendah untuk meninggi demi konten TikTok.
"Kalo kata pepatah merendah untuk meninggi wkwkwk" ujar salah satu warganet di kolom komentar video tersebut.
Lalu, sebenarnya ada berapa macam kelas sosial di Indonesia? Simak selengkapnya. Jika dilihat dari teorinya Karl Marx, kelas sosial terbagi dua yakni kaum Borjuis yang diisi oleh para pemilik alat-alat produksi, pemilik pabrik, tuan tanah dan pemilik mesin. Kaum yang lainnya adalah Proletar alias kaum buruh, para pekerja yang menjadi tenaga di pabrik, dan para petani penggarap sawah milik borjuis.
Teori ini lantas dikembangkan lagi oleh Max Weber yang kemudian melihat kelas sosial dan peranannya dalam mengendalikan pasar. Perkembangannya kemudian dijabarkan lagi sesuai dengan era dan geografis, salah satunya adalah oleh sosiolog Indonesia, M Arifin Noor, yang membagi kelas sosial di Tanah Air sebagai berikut.
1. Upper class atau high class (kelas atas)
Masyarakat lapisan atas atau upper class ini biasanya merupakan masyarakat elit dan memiliki kekayaan di atas rata-rata. Biasanya, masyarakat lapisan ini tinggal di kawasan elit dan mempunyai banyak aset sehingga kehidupan mewah identik dengan mereka.
Walau di Indonesia persentasenya masih sedikit, namun peran mereka justru cukup besar dalam pengembangan negara karena kebanyakan upper class memiliki pekerjaan sebagai pemilik perusahaan dan menjadi penggerak perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Xiaomi Mau Bikin Sub-Brand Baru Ponsel Kelas Menengah
2. Middle class (kelas menengah)
Klasifikasi strata sosial untuk middle class ini memiliki definisi yang berbeda dari kebanyakan karena secara pendapatan dan pekerjaan, strata middle ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka berada. Hal ini sering menjadi perdebatan karena klasifikasi middle class ini ada di hampir seluruh lapisan masyarakat dan sering disalah artikan.
Kaum middle class ini biasanya adalah orang orang yang memiliki pekerjaan dan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari, namun tidak sampai memiliki kehidupan yang berlebih seperti upper class.
Kehidupan kaum middle class ini biasanya memiliki fasilitas yang cukup seperti rumah, kendaraan, namun belum mempunyai aset yang banyak.
3. Lower class (kelas pekerja)
Kehidupan kaum lower class ini biasanya berada di bawah garis kemiskinan. Di dalam negara berkembang, biasanya persentase masyarakat lower class memiliki nilai yang cukup tinggi.
Kehidupan serba kekurangan yang harus dilalui masyarakat lower class ini sering membuat mereka lebih memilih pekerjaan serabutan karena kualifikasi pekerjaan dan pendidikan lower class yang juga menengah ke bawah, bahkan kebanyakan tidak melanjutkan sekolah atau putus di tengah jalan. Pendapatan mereka juga biasanya berada di bawah rata-rata, sehingga memungkinkan kehidupan mereka bisa dibilang kekurangan.
Klasifikasi strata sosial ini tentunya perlu disesuaikan dengan lingkungan, sehingga setiap masyarakat di lapisan masyarakat tertentu tidak bisa mengklaim dirinya sebagai kaum strata tertentu tanpa mempertimbangkan dimana mereka berada.
Kontributor : Dea Nabila