Suara.com - Media sosial membuat penggunanya bisa mengakses dan membagikan informasi ke berbagai orang. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua hal harus dibagikan di media sosial.
Hal itu diungkapkan oleh, Manajer ceritasantri.id, Aina Masrurin, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, wilayah siswa di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan baru-baru ini. Ia mengatakan penting untuk mengetahui cara kerja media sosial, termasuk pesan-pesan yang ada di dalamnya.
“Kita harus lebih selektif lagi dalam menshare teman-teman, agar kita dalam bermedia digital lebih produktif. Produksilah konten-konten yang positif. Kita dapat mencapai kegiatan media sosial kalau kita memahami perangkat lunak dan kerasnya dengan mengenal ekosistem tidak hanya wasting time tapi menambah ilmu pengetahuan,” jelas Aina Masrurin dalam keterangannya, Rabu, (14/9/2022).
Sementara itu, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, H Masherdata Musa’i mengatakan di dalam ruang digital berinteraksi dengan berbagai orang yang berbeda sehingga untuk kenyamanan interaksi diperlukan standar baru dalam bermedia sosial berupa etika digital.
Baca Juga: Tulisan Himbauan saat Berkendara di Punggung Ibu Hamil, Warganet: Salut Sama Suaminya
“Kegiatan bermedia (digital) ini kiranya dapat bermanfaat bagi orang lain. Kita harus menyadari dengan manusia yang nyata bukan cuman pada jaringan media sosial. Tata krama dalam bermedia kita, harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Sebagai informasi, menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5 persen dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari.