Suara.com - Bagi beberapa orang, perceraian terasa lebih baik daripada terjebak dalam hubungan yang kurang sehat. Tak heran bila mereka merayakan hal tersebut.
Hal inilah yang menginspirasi sekelompok pria dari Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Bhai Welfare Society untuk mengadakan pesta perayaan perceraian. Kelompok ini terdiri dari para duda dan bertujuan agar para pria tidak merasa hidup berakhir setelah perceraian.
Setiap orang mendapatkan undangan tersendiri untuk acara yang rencananya digelar di kota Bhopal, India Tengah. Dilansir dari Independent, dalam undangan tersebut terlihat susunan acara yang terdiri dari hiburan, meditasi, dan pembacaan ikrar.
Sayangnya, kartu undangan tersebut mendadak viral dan membuat acara perayaan ini terpaksa dibatalkan. Pembatalan ini berkaitan dengan adanya protes keras dari masyarakat terutama dari organisasi agama Hindu setempat.
Baca Juga: Kisah Cinta Lady Diana dan Raja Charles dari Pertemuan Pertama hingga Perceraian
Pasalnya acara tersebut dianggap menodai ajaran Hindu. Presiden organisasi Sanskriti Bachao Manch, Chandrasehekhar Tiwari menjelaskan bila dirinya dan kelompok tidak akan menoleransi sedikitpun serangan pada budaya India.
Ia bahkan telah menyerahkan sebuah memo kepada menteri dalam negeri untuk meminta tindakan tegas pada acara ini. Lelaki tersebut bahkan mengancam menuntut atas kasus pidana bila acara tidak dibatalkan.
Di sisi lain presiden Bhai Welfare Society menjelaskan bila acara yang digelar ini bukanlah bentuk anti perempuan apalagi menodai ajaran Hindu. Ia mengaku bila LSM tempatnya bertujuan untuk membantu orang dalam kesulitan, termasuk pria yang baru saja mengalami perceraian.
"Biasanya kamu merayakan perceraian dengan potong kue. Lalu para anggota muda yang antusias menyusun surat undangan, tapi tiba-tiba di seluruh negeri," ungkapnya.
Pada akhirnya, acara yang rencananya dihadiri lebih dari 200 orang ini dibubarkan menyusul pernyataan resmi dari LSM melalui akun Instagram mereka.
Baca Juga: Dituduh Penyebab Perceraian, Maia Estianty Minta Maaf ke Sule dan Nathalie Holscher