Suara.com - Tidak bisa dipungkiri media sosial, khususnya Instagram saat ini hampir semua dipenuhi oleh generasi muda. Di media sosial, seorang anak dapat dengan mudah melihat berbagai hal, bahkan sesuatu yang negatif. Untuk itu, sangat penting mengontrol penggunaan media sosial anak, khususnya yang di bawah umur.
Dalam hal ini, psikolog mengatakan peran orang tua sangat penting untuk melakukan pengawasan terhadap anak di media sosial. Orang tua harus bisa mengawasi penggunaan media sosial anak agar terhindar dari berbagai hal negatif yang ada.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. mengatakan, pada dasarnya untuk menjaga penggunaan media sosial kepada anak, orang tua harus bisa komunikasi dengan anak.
Menurutnya, dengan mengikuti hal-hal yang anak suka di media sosial dapat membantu menciptakan lingkungan dunia maya yang sehat. Selain itu, anak juga dinilai akan lebih terbuka kepada orang tua.
Baca Juga: Dorong Anak Pahami Sisi Negatif-Positif Media Sosial, Kemenpppa Minta Orang Tua Ikut Berperan
“Remaja itu enggak suka dikontrol, jadi orang tua lebih pengawasan tapi berjalan bersama juga. Jadi orang tua bisa follow hal yang anaknya ikuti di media sosial, terus bisa dijadikan bahan komunikasi bersama anak,” tutur Vera.
Tidak hanya itu, Vera menambahkan, pola pikir orang tua juga penting untuk diubah. Pasalnya, jika mendengar media sosial, saat ini yang tergambar pada hal-hal negatif. Padahal, media sosial dapat menjadi sarana anak untuk melakukan berbagai hal positif.
“Kita sebagai orang tua mau mindset-nya harus diubah tentang media sosial, banyak yang mikir negatifnya, padahal itu juga bisa dijadikan hal positif. Nah kita sebagai orang tua fokus pada manfaat positif tersebut kepada anak," terangnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga mengatakan, anak berhak mendapatkan berbagai informasi dengan pemanfaatan gawai yang ada. Hanya saja, menurutnya orang tua harus membantu memilah hal yang baik diterima dan tidak untuk anak.
“Mendapat informasi adalah hak anak yang harus dipenuhi orang dewasa. Namun, penting juga dijelaskan konsekuensi yang ada di media sosial. Untuk itu, pemanfaatan gawai harus dipantau agar anak siap mental menggunakannya termasuk memilah mana yang baik dan tidak,” ucap Bintang dalam sambutannya secara virtual pada Peluncuran Kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga: Nasi Pecel Dibeli, Rahasia Negara Didapat
Meski demikian, nyatanya pengawasan orang tua juga saat ini masih terbatas. Melihat adanya permasalahan tersebut, Instagram ciptakan fitur yang membantu orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya.
Head of Instagram Policy Programs Asia Pacific, Tara Bedi mengatakan, pihaknya melihat betapa pentingnya sebuah pengawasan orang tua dalam media sosial. Ia mengatakan, pihaknya akan terus menciptakan berbagai fitur yang membantu penggunaan media sosial secara sehat bagi orang tua dan anak.
“Kami terus meluncurkan fitur-fitur keamanan agar pengguna bisa membangun pengalaman yang positif. Kami berharap ini bisa membantu perjalanan mereka sebagai orang tua dari generasi yang aktif memakai media sosial,” jelas Tara.
Di fitur terbaru nantinya, akun anak dan orang tua bisa terhubung satu sama lain. Orang tua dapat melihat berbagai aktivitas anak, termasuk siapa yang diblokir olehnya.
Namun, semua fitur ini dilakukan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Untuk itu, para orang tua tetap diminta berkomunikasi dan meminta persetujuan anak menggunakan fitur tersebut.